Lihat ke Halaman Asli

Kunjungan Jurusan Geografi Universitas Negeri Semarang ke Museum Parangtritis Geomaritime Scince Park Yogyakarta pada Studi Fenomena Geosfer 1 2024

Diperbarui: 28 Juni 2024   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Penulis

Pada tanggal 10 Juni 2024,  mahasiswa Geografi Universitas Negeri Semarang mengadakan kunjungan studi ke Museum Parangtritis Geomaritime Science Park di Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh Rakhan, Pretty, Ghifari, Finda, Nadia, Naura, Bintang, dan Jasmine, dengan tujuan utama untuk memperdalam pemahaman mereka tentang ilmu kelautan dan sosial, serta aplikasi nyata dari ilmu geomaritim di Indonesia. Kunjungan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang fenomena fisik dan sosial yang terkait dengan laut dan pesisir, serta meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya konservasi dan pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memicu ide-ide penelitian dan proyek kolaboratif di masa depan melalui diskusi interdisipliner.

Setibanya di museum, para mahasiswa disambut oleh pengelola yang memberikan presentasi mengenai sejarah, tujuan, dan koleksi dari Museum Parangtritis Geomaritime Science Park. Setelah presentasi, mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok sesuai dengan minat mereka. Rakhan, Pretty, Ghifari, dan Finda fokus pada materi tentang hal-hal fisik, sementara Nadia, Naura, dan Bintang lebih tertarik pada materi sosial. Kelompok fisik dipandu oleh seorang ahli geologi yang menjelaskan tentang dinamika lempeng tektonik di Indonesia dan dampaknya terhadap kehidupan pesisir. Rakhan mengajukan pertanyaan tentang teknologi monitoring tsunami yang digunakan di Indonesia, Pretty tertarik pada studi kasus erosi pantai dan metode mitigasinya, Ghifari mendalami proses pembentukan dan perubahan garis pantai, sedangkan Finda menanyakan bagaimana data geomaritim dapat diintegrasikan dengan teknologi GIS (Geographic Information System) untuk pemetaan risiko bencana.

Sementara itu, kelompok sosial yang terdiri dari Nadia, Naura, dan Bintang berdiskusi dengan seorang sosiolog maritim yang menjelaskan tentang interaksi antara masyarakat pesisir dan lingkungan laut mereka. Nadia bertanya tentang dampak perubahan iklim terhadap kehidupan nelayan tradisional, Naura tertarik pada aspek kebijakan dan regulasi maritim yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia untuk melindungi masyarakat pesisir, dan Bintang mengeksplorasi isu-isu terkait migrasi dan urbanisasi di daerah pesisir serta bagaimana hal ini mempengaruhi struktur sosial dan ekonomi lokal. Jasmine berperan penting dalam kegiatan ini sebagai dokumentator, mengabadikan setiap momen penting selama kunjungan berlangsung.

Kunjungan ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi para mahasiswa tentang berbagai fenomena yang mempengaruhi ekosistem pesisir dan masyarakatnya, tetapi juga menekankan pentingnya kerja sama antardisiplin dalam menghadapi tantangan maritim di masa depan. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang aspek fisik dan sosial dari kelautan, mahasiswa diharapkan dapat berkontribusi lebih efektif dalam upaya konservasi dan pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan di Indonesia.

Sumber: Dokumentasi Penulis

Selama kunjungan ke Museum Parangtritis Geomaritime Science Park, kami menghadapi beberapa hambatan yang menguji kemampuan kami dalam beradaptasi dan bekerja sama sebagai tim. Hambatan pertama adalah kendala komunikasi antara anggota kelompok yang memiliki minat berbeda. Mahasiswa yang fokus pada aspek fisik dan sosial memiliki kebutuhan informasi yang berbeda, sehingga sulit untuk menyelaraskan jadwal dan materi diskusi. Untuk mengatasi masalah ini, kami membagi waktu dengan bijaksana dan memastikan bahwa setiap kelompok mendapat waktu yang cukup untuk berdiskusi dengan narasumber yang sesuai. Kami juga melakukan diskusi bersama setelah sesi individu untuk saling bertukar informasi dan pemahaman.

Kunjungan ke Museum Parangtritis Geomaritime Science Park memberikan berbagai pengalaman berharga yang sangat berpengaruh bagi kami. Pertama, kami mendapatkan wawasan mendalam tentang fenomena alam yang mempengaruhi wilayah pesisir Indonesia. Melalui diskusi dengan ahli geologi, kami belajar tentang dinamika lempeng tektonik, proses erosi pantai, dan teknologi monitoring tsunami. Pengetahuan ini tidak hanya memperkaya pemahaman akademis kami, tetapi juga memberikan gambaran nyata tentang tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan wilayah pesisir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline