Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Budaya Menulis untuk Guru

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Arfia Nurhayati (09110255)

Mengingat pentingnya menulis bagi seorang guru, budaya menulis sungguh perlu ditumbuh kembangkan. Untuk itu, pertama-tama, tumbuhkan dulu kecintaan dan kebiasaan dalam hal membaca dan mendengar yang baik. Satu hal yang perlu diingat, menuliss sangatlah berbeda dengan berbicara. Komunikasi melalui tulisan cenderung lebih sulit. Hanya saja, untuk mengungkapkannya dibutuhkan kecerdasan bahasa dan membaca menjadi solusinya.

Menulis bagi seorang guru boleh dikatakan adalah suatu ‘harga mati’. Sebab menulis tidak hanya dapat menambah wawasan,  mengasah  kemampuan berfikir, serta pengetahuan,  namun juga sekaligus dapat menunjang peningkatan karier dan kesejahteraan guru yang bersangkutan.

Dengan menulis, seseorang ibarat membenamkan diri dalam proses kreatif. Kreativitas muncul, bila terus didorong melalui berbagai latihan, termasuk latihan menulis . Sehingga tulisan yang dibuat menjadi bermakna bagi yang membacanya. Namun terkadang banyak kendala mengapa orang-orang saat ini kurang berminat dalam menulis. Penyebab rendahnya kemampuan guru dalam menulis yaitu, Pertama, mereka banyak yang tidak mempunyai budaya membaca yang baik. Kedua, motivasi yang rendah di kalangan pemuda-pemudi untuk menulis. Ketiga, pemuda-pemudi yang miskin gagasan. Keempat, kurangnya keberanian dalam menulis.

Kunci untuk dapat menulis adalah terus berlatih menuliskan ide, pikiran, dan gagasan dalam bentuk tulisan. Akan tetapi menulis tidak dapat dicapai hanya dengan membaca, dan mendengar, tetapi harus dilakukan dengan cara berlatih menulis, kemudian menulis dan menulis. Dengan seringnya menulis dan menulis, maka akan lebih baik dalam menghasilkan karyannya

Menulis adalah sebuah kreativitas yang dapat membantu guru dalam mentransfer ilmunya. Misalnya, dengan kemampuan menulis itu guru dapat menghasilkan buku, yang dapat bermanfaat bagi muridnya. Dengan membangun budaya menulis dikalangan guru, diharapkan terbentukguru yang kritis dan berfkir sistematis, sehingga keterampilan menulis mampu diaplikasikan dalam pembelajaran terhadap siswa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline