Lihat ke Halaman Asli

LDF Not LDR!

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

LDF Not LDR!

(Long Distance Friendship Not Long Distance Relationship)

Karya Nur Fauziyyah EP

“Ukh.. Tau nggak no 5 caranya gimana?”

“Oh itu, insyaAllah aku tau Ti”

Ukhwan dan UkhTi bukan nama asli mereka, nama tersebut merupakan nama panggilan untuk laki-laki dan perempuan dalam Islam.

*****

Seorang laki-laki muslim bernama Taufik Abdullah sangat beruntung menemukan sahabat perempuan yang tak pernah lalai akan ibadahnya, bernama Eryn Wijianti. Mereka masih bersekolah di salah satu SMA Negeri Favorite di Jogjakarta.

Masa SMA ialah masa kenakalan remaja. Namun berbeda dengan Eryn dan Taufik. Bagi mereka, masa SMA ialah masa penentuan masa depan. Mereka berpikiran sama, apabila kita salah sedikit saja bisa fatal nantinya. Dan masa SMA ialah masa dimana kita sudah dapat memilah mana yang baik dan buruk, hingga akhirnya mereka mengikuti berbagai kegiatan organisasi di sekolahnya, antara lain Rohis (Rohani Islami) dan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah).

Sekarang Eryn dan Taufik sudah menginjak kelas 12 dan sudah waktunya mengakhiri berbagai kegiatan untuk fokus ke Ujian Nasional.

*****

“Ti, kapan rapat diadakan lagi untuk membahas classmeeting?” tanya Taufik

“Nanti aku konfirmasi lagi sama panitia lain” jawab Eryn.

*****

Mereka memang sering menggunakan sapaan itu, karena mereka sudah terbiasa di Rohis. Jadi aneh ketika mereka memanggil nama asli.

*****

Handphone Taufik yang biasanya sepi, kini berdering dengan alunan lagu kesukaan nya

You've got a million ways to make me laugh.. You’re True Friend…

From: Eryn

Assalamualaikum, Kepada semua anggota OSIS diharapkan pada tanggal 17 saat pulang sekolah berkumpul untuk membahas kelanjutan program kerja classmeeting. Dimohon tepat waktu

Reply to: Eryn

Wassalamualaikum, oke siap insyaAllah

*****

Tak sulit bagi seorang Eryn Wijianti untuk membagi waktu. Eryn ialah murid teladan yang sangat disiplin. Berbagai prestasi telah dicapai nya. Hingga Eryn dipercaya untuk menjadi Ketua OSIS di SMA nya.

*****

“Oke Fix! Classmeeting dimulai tanggal 20 Mei sampai 26 Mei dan rincian acara, penanggung jawab………. Ada yang mau berpendapat lagi?” ucap Eryn dengan tegas

“Ya sudah jika tidak ada, rapat ini ditutup. Sekian. Wassalamualaikum..”

Sambil Eryn membersihkan kertas-kertas, Taufik membuka suasana yang semula sepi senyap

“Ti, kamu tegas juga yaa..” canda Taufik

“Iya dong Eryn” jawab Eryn dengan tertawa

*****

Classmeeting telah dilaksanakan dengan sukses, lancar dan baik. Namun, masih ada 1 hari lagi yang sangat dinantikan para siswa.

*****

Pagi yang sangat cerah,

“Wah acara terakhir udah disambut duluan ni sama cuaca pagi” kata Taufik

“Semoga berjalan sukses” jawab Eryn

“Hari terakhir classmeeting yaitu Pentas Seni. Setiap kelas wajib memiliki perwakilan untuk mengikuti acara ini” ucap pembawa acara dengan lantang

Taufik memainkan tuts piano dengan jari-jarinya yang sangat lincah, sedang Eryn bernyanyi dengan iringan Taufik itu. Mereka memang sekelas namun mereka berada di depan bukan karena menjadi perwakilan kelasnya, mereka menjadi pembuka sambutan panitia.

*****

Sorak-sorak gembira di  ruang panitia atas kesuksesan acara classmeeting tersebut. Khususnya sang ketua, Eryn dan wakilnya, Taufik. Mereka sangat senang dapat mengatur segalanya dengan tepat.

“Cie selamat ya Bu ketua, sudah selesai dan sukses” canda Taufik yang selalu membuka suasana

“Apasih, ini juga karena kerja sama semua panitia” jawab Eryn dengan senyumnya.

*****

Sekarang kegiatan-kegiatan itu hanya menjadi kenangan berharga bagi Eryn dan Taufik. Mereka tidak dapat lagi mengikuti kepanitian seperti itu karena mereka sudah purna dari jabatannya.

*****

“Kok kamu suka baca buku dan nggak pernah bosen?” tanya Taufik

“Tergantung niat kita” jawab Eryn sambil meneruskan membaca

“Beritau tips-tips nya dong biar nggak bosen. Aku kalo baca buku langsung gatel-gatel” canda Taufik agar Eryn tak fokus ke bukunya.

“HAHAHA” Eryn ketawa sambil melihat Taufik

“Loh kok malah ketawa. Apa yang lucu?” jawab Taufik dengan muka polos

“Kamu sih anak SMA nggak suka baca buku. Nggak sadar bentar lagi Ujian..

“Yah kamu kayak nggak tau aku aja. Aku orang nya santai tapi pasti” canda Taufik lagi

“Ya oke.. (Eryn menjelaskan tips-tips ke Taufik agar tak bosan membaca)

Eryn memang seorang cewek yang gemar membaca. Buku-buku yang dia baca sudah lebih dari 20 buku. Ya memang cita-cita Eryn salah satunya ingin menjadi penulis ternama.

Walaupun Eryn dan Taufik selalu bersama, ada satu hal yang sama dipikiran mereka. Mereka tak pernah membicarakan tentang feeling. Bagi mereka hal tersebut tak penting. Feeling akan merusak segalanya pada bangku sekolah.

*****

Ujian Nasional semakin dekat. Eryn dan Taufik selalu memberi semangat satu sama lain. Saling memberi kepercayaan diri bahwa dirinya mampu dan bisa.

Dan tips-tips membaca dari Eryn sangat manjur. Akhir-akhir ini Taufik tak gatal-gatal lagi ketika membuka buku malahan Taufik kecanduan buku-buku.

*****

“Ryn, rencana kamu mau nerusin kemana?” tanya Taufik

“tumben sebut nama. insyaAllah FK Undip” jawab Eryn

“Kan udah purna dari Rohis jadi ganti nama deh” canda Taufik. “Yah berarti kita bakal jarang ketemu..” muka anak kecil Taufik muncul.

“Tapi belum tau juga aku bisa diterima atau enggak. Kamu sendiri mau nerusin kemana?” jawab Eryn

“Orang serajin kamu pasti diterima lah. Aku maish ragu, pengen nya Psikologi. Tapi nggak tau deh nanti.” Jawab Taufik

“Amin, sukses buat kita” jawab Eryn sambil pergi keluar perpustakaan

*****

Ujian Nasional merupakan momok paling besar untuk siswa yang tak siap dengannya.

Hari yang dinantikan pun tiba.

Wajah Eryn dan Taufik ketika keluar dari ruang Ujian sangat berseri. Mereka tak mau membahas apa yang sudah berlalu. Sebelum mereka menuju tempat parkir. Mereka selalu memberi semangat untuk keesokan harinya.

*****

Pengumuman SNMPTN Undangan telah ditempel di papan pengumuman.

1.Eryn Wijianti                       FK Undip

2.Taufik Abdullah                 Teknik UGM

3.…

4.…

5.Dst

“tuh kan Ryn, apa yang aku bilang bener. Kamu keterima kan..” sahut Taufik ditengah keramaian papan pengumuman

“Alhamdulillah, ini juga karena dukungan kamu, jurusan mu juga bagus tu Fik..” jawab Eryn

“Ya Alhamdulillah, orang kayak aku bisa dapet undangan.” jawab Taufik dengan muka humornya

“jangan gitu. Kamu tu pinter tau. Cuma kamunya aja yang rendah hati gitu”

“ya amin deh. Yang penting jangan rendah orangnya kayak kamu gitu” canda Taufik lagi lagi

Mereka ejek-ejek an hingga semua siswa yang tadinya memperhatikan papan pengumuman jadi berganti memperhatikan mereka. Dan Pak Bambang, Kepala Sekolah SMA nya memberi selamat kepada Eryn dan Taufik.

Saat Bapak KepSek memberikan ucapan selamat kepada Eryn dan Taufik. Banyak ejekan dari teman-teman angkatannya.

“Ciee. Udah tu pak jodohin aja sebelum beda kota nanti. Setuju… Setuju…” kata teman-teman angkatannya dengan bersorak gembira

“Sudah sudah balik ke kelas masing-masing” jawab KepSek dengan ramah

*****

Hari Kelulusan dan Perpisahan…

“Ryn makasih buat dua tahun ini udah bikin aku berubah gini” canda Taufik

“Dramatis banget kamu Fik. Emang aku ngerubah kamu jadi apa.. haha” canda Eryn

“Iya deh sama-sama. Walaupun ntar kita udah beda sekolah dan udah beda kota kita tetep berkomunikasi ya Fik”

“Siap komandan” jawab Taufik yang sebenarnya masih ragu untuk berpisah dengan sahabatnya itu.

“Nanti kalo kita udah jadi orang kita baru ketemu lagi,oke?” kata Eryn dengan tersenyum manis sebelum pergi meninggalkan Taufik yang kebingungan memikirkan “”jadi orang””. Emang sekarang kita jadi apa kalo bukan orang???? gumam Taufik

*****

Semenjak Eryn dan Taufik tidak satu sekolah lagi, mereka sudah jarang berkomunikasi. Itu karena Eryn dan Taufik sibuk dengan tugas-tugas nya sebagai mahasiswa.  Eryn dan Taufik sangat menunggu waktu untuk mereka bertemu.. Sampai akhirnya…

Tok.tok.tok.. suara ketukan pintu rumah Taufik

Taufik mendengar  dan segera menuju ke pintu depan rumahnya. Tak biasanya pagi-pagi begini ada orang mengetuk pintu, katanya dalam hati.

Ada seorang pos mengantarkan sebuah amplop coklat.

“Apa ini benar rumah Taufik Abdullah?” tanya pak pos

“Benar Pak, saya sendiri. Maaf ada apa ya Pak?” jawab Taufik dengan sikapnya yang santun

“Ini ada surat dari teman anda” sahut Pak Pos dengan ramah

“Oh terimakasih pak” jawab Taufik

“Iya sama-sama” jawab Pak Pos dan pergi meninggalkan rumah Taufik

“Loh aku tadi kenapa nggak tanya nama pengirimnya. Semoga aja ada di dalamnya” gumamnya dengan membuka amplop itu

Untuk sahabatku Taufik                                                     Semarang, 17 November 2009

Assalamualaikum Fik, gimana kabarmu di Jogja? Semoga baik-baik ya:) aku disini baik walaupun kadang sakit gara-gara stress sama tugas-tugas,hihi

Udah lama nggak liat muka polosmu. Kapan ya bisa liat lagi,hehe

Gimana sama kuliahmu? Asik kan temen-temen di Teknik? Semoga aja seasik di jaman SMA dulu:)

Aku disini seneng,gembira dan sebagainya. Walaupun awalnya aku nggak kuat buat jauh dari orang tua dan sahabatkuuu. Tapi lama kelamaan juga terbiasa walaupun kadang kangen bangeettt

Kamu kangen nggak ni sama aku?:p

Besok setelah mid aku berencana mau ke Jogja. Kamu mid kapan? Siapa tau selesainya bareng. Terus kita bisa ketemu. Hehe

Gimana sama kesukaan mu baca? Udah musnah ya?

Aku aja masih terus lanjut lho. Ya ini memang udah tuntutan aku harus banyak baca. Materi kuliahku seabrek.

Oh iya, ini aku juga kasih buku buat kamu. Keren deh ceritanya. Pokoknya kamu harus baca lho ya. Nanti kalo kita ketemu aku tanyain isi nya apa:p

Gimana lagi ni punya gebetan cewek atau cowok? Hahah

Yaudah malah jadi ngelantur gini. Ini aku tulis surat ini karena aku lebih suka aja lewat tulisan dari pada email. Semoga aja kamu bales juga. Hihi

Aku tunggu waktu luang mu kapan kita bisa ketemu?:)

Sahabatmu,

Eryn Wijianti

MataTaufik terlihat berbinar-binar. Dia tak menyangka sudah lama yang ia nantikan akhirnya datang. Betapa senang nya Taufik mendengar kabar baik dari Eryn. Dengan segera, Taufik membalas surat dari Eryn..

Untuk Eryn Wijianti

Wassalamualaikum Ryn.. aku disini juga..

Baru menulis sampai disitu tiba-tiba sakit Taufik kambuh. Memang Taufik bukan orang yang suka mengeluh, ia tak pernah memberitau kepada siapapun bahwa ia memiliki penyakit kanker otak stadium awal. Baginya, orang terdekat tak perlu tau karena itu tak penting. Yang penting hanyalah, Taufik harus sukses dan nantinya akan kembali ke kampung untuk mengajak orang tua nya di kehidupannya yang sudah mapan.

Cepat-cepat Taufik minum obat pereda sakit dan dilanjutkan untuk istirahat. Dengan keadaan surat dari Eryn yang masih terbuka dan belum dibalasnya.

*****

Hari libur yang sangat dinantikan mahasiswa, setelah berhari-hari mereka belajar tanpa kenal jam, menit, detik. Taufik pun begitu, ia sangat menantikan akan datang nya liburan. Liburan kali ini adalah liburan pertama setelah ia berpredikat sebagai mahasiswa, bukan lagi anak SMA yang labil. Nilai-nilai ujian Taufik sangat memuaskan, sifat ia yang rendah hati masih sangat melekat padanya. Ia tak pernah sombong akan kecerdasannya. Ia tau bahwa masih ada diluar sana yang lebih darinya, ya salah satunya sahabatnya, Eryn.

Saat itu, Taufik ingat belum membalas surat dari sahabatnya.

*****

“Apa Taufik lupa sama aku. Apa dia sudah tak ingat tentang persahabatan.. argh kenapa sih aku ini. Mungkin dia sibuk sama kuliahnya, tapi kan..” sebelum Eryn melanjutkan keresahannya akan sahabatnya itu. Tiba-tiba ada suara lonceng rumah berbunyi.

Ting tong.. ting tong.. Assalamualaikum..

Rumah yang dihuni Eryn memang cukup besar dan tak ada pembantu ataupun satpam, tak salah jika lonceng itu dibunyikan beberapa kali oleh setiap tamu yang datang. Lalu Eryn membuka pintu nya yang cukup mewah itu.

“Maaf apa ini benar rumah Saudara Eryn Wijianti?” tanya seorang Pak Pos yang ramah

“Iya benar, saya sendiri Pak, ada apa ya Pak?” jawab Eryn dengan sopan

“Ini ada surat dari teman embak”

“Oh dari siapa ya Pak?”

“Bapak kurang tau, di identitas nya tidak diberikan nama jelas” jawab Pak Pos dengan nada minta maaf

“Ya sudah Pak, terima kasih.” Jawab Eryn dengan menerima amplop surat itu

“Iya sama-sama”

Eryn menutup pintu dan sangat penasaran akan pengirim dari surat itu. Pikiran positif dan negatif bercampur jadi satu. Ia takut apabila berita di televisi tentang teroris menghampirinya..

“Ya udahlah aku buka aja dari pada nggak jelas begini” gumam nya dengan membuka perlahan surat itu

Untuk sahabatku yang jauh di kota orang                     Yogyakarta, 01 Desember 2009

Eryn Wijianti

Wassalamualaikum Ryn, kabarku di Jogja baik juga. Seneng akhirnya bisa dapet kabar dari kamu. Maaf baru bisa membalas surat dari kamu. Minggu-minggu kemarin sibuk dengan ujian. Tapi akhirnya selesai juga sekarang:)

Kuliah ku disini asik seru menantang hehe. Ya semuanya disini bertema mesin. Besok kalo motor kamu mogok bisa calling aku langsung hehe. Disini cewek terbatas Ryn, perbandingannya 1 banding lima:D

Ohiya. Katanya liburan ini kamu mau ke Jogja? Tapi aku nggak bisa nemenin kamu bernostalgia tentang Jogja. Liburan ini aku harus pulang jenguk orangtua ku di kampung. Disana Ayahku sakit, jadi mau nggak mau aku harus pulang. Sori ya kalo kamu emang jadi ke Jogja kita nggak bisa ketemu. Kan dulu kamu pernah bilang, kita ketemu kalo udah jadi orang, sekarang kan kita belum jadi orang, masih mahasiswa hehe

Maaf banget Ryn, mungkin nggak perlu pake rencana mau ketemu kapan kalo Allah udah ngijinin kita ketemu, pasti bakal ketemu kok:)

Udah dulu ya Ryn, sekarang aku udah mau siap-siap berangkat ke kampung. Sukses buat kita dan novel dari kamu ntar aku baca:)

Sahabatmu,

Taufik Abdullah

Eryn tak bisa mengucap apapun setelah membaca itu. Ingin sekali ia pergi berangkat ke Jogja untuk menyusul Taufik sebelum pergi ke kampung asal. Namun tak bisa semudah itu dilakukan oleh Eryn, masih ada satu hari lagi ujian yang harus ditempuhnya. Hingga akhirnya ia tak tau mau membalas apa surat dari sahabatnya itu.

*****

Empat tahun kemudian..

“Selamat Taufik Abdullah menjadi mahasiswa lulusan terbaik!” sorak-sorak yang sangat dinantikan para mahasiswa ternyata tertuju pada Taufik, ia tak menyangka bahwa dirinya lah lulusan terbaik dikampusnya.

“Penuh suka duka perjalanan menuju final ini” batin Taufik dalam hati. Ia sangat bersyukur pada Allah atas segala yang diberikan padanya. Lalu Taufik memeluk kedua orangtua nya dan mencium mereka. Dan berkata “terima kasih ayah ibu telah member  kepercayaan Taufik untuk berjuang di Jogja ini” kata Taufik dengan meneteskan air mata bahagia.

Di kampus tempat Eryn belajar.

Pada hari yang sama juga merupakan wisuda lulusan mahasiswa Kedokteran.

Eryn tak tau mau berbicara apa. Dulu saat pengumuman jalur undangan di SMA ada yang menemaninya. Namun sekarang ia sendiri, sebab kedua orangtuanya tak dapat datang atas tuntutan pekerjaan mereka di luar negeri.

Waktu yang sangat menegangkan bagi Eryn, menunggu wisuda dan menunggu pengumuman lulusan terbaik tanpa orang terdekatnya.

“Ryn selamat ya. Sukses terus buat kamu Ryn” kata-kata itu tak habis-habisnya terucap dari seluruh teman-teman di kampusnya.

Eryn sangat bangga, ia bisa membuktikan bahwa ia mampu dan sanggup menjalani kehidupannya dengan orang tua yang sibuk juga akan pekerjaan mereka. Eryn bergegas menelepon orang tuanya. Terdengar dari suara ucapan Papa dan Mama Eryn di telepon, mereka bangga bisa memiliki anak seperti Eryn. Anak yang mandiri dan tak pernah meminta tuntutan apapun.

“Selamat ya sayang, besok insyaAllah Mama Papa akan ke Jogja, doakan semoga pekerjaan disini cepat selesai” kata Mama Eryn dengan nada yang sangat ingin bertemu anak semata wayangnya itu.

*****

Di sebuah resto terkenal

Acara reuni SMA Eryn dan juga Taufik.

Eryn selalu berusaha menghubungi Taufik namun tak ada balasan darinya. Padahal Eryn berniat untuk memberitau sahabatnya itu bahwasanya ada reuni SMAnya.

Eryn sangat sedih jika sahabatnya tak datang. Eryn sudah meluangkan waktunya untuk ke Jogja demi sahabatnya itu. Namun jika Allah tak berkehendak untuk menemukan kedua sahabat itu, maka tak bisalah.

*****

Taufik buru-buru mengendarai motornya yang sudah cukup tua itu, sampai-sampai handphone yang selalu dibawanya tertinggal di rumah.

Mau dikata apa, tak mungkin ia kembali hanya untuk mengambil handphone. Padahal acara reuni sudah dimulai 30 menit yang lalu.

*****

Suasana reuni sangat megah dan meriah. Semua wajah berubah. Hingga mereka harus mengulangi berkenalan karena lupa akan wajah teman-temannya. Berkenalan ulang dengan bernostalgia akan kejadian semasa SMA.

Eryn termenung di depan pintu resto besar itu. Seorang sahabat yang sangat ia tunggu tak datang. Padahal  acara inti tinggal 10 menit lagi dimulai.

“Apa Taufik emang udah lupa sama semuanya.. gumam Eryn

“Loh Ryn kenapa kamu nggak masuk?” tanya seorang temannya yang menghapus lamunannya

“Bentar ini nunggu temen

“Taufik ya? Temen apa temen” canda seorang temannya itu

“Iya,temen kok”

“Yaudah aku masuk duluan ya Ryn” jawab temannya sebelum meninggalkan Eryn sendiri

*****

“Kenapa pake acara motor mogok segala sihh” kata Taufik dengan nada emosi

Sebelum-sebelumnya Taufik jarang sekali bersikap emosi. Namun pada malam ini memang kesabaran Taufik sangat diuji.

*****

“Ya kita memasuki acara inti. Yaitu pemutaran flm yang dulu pernah kita buat. Yeaah! Selamat menyaksikan” ucap pembawa acara dengan lantang

*****

Taufik sudah sampai di resto itu. Namun ia sadar bahwa acara sudah dimulai sejak tadi. Ia berusaha mencarii sendiri dimana Eryn duduk. Dan akhirnya ia menemukannya… namun Eryn tak sadar bahwa disampingnya itu adalah sahabat yang sangat dinantikannya, Taufik.

Sampai pemutaran film itupun selesai Eryn belum juga sadar. Akhirnya Taufik meminta ijin kepada panitia untuk menyumbangkan sebuah lagu..

*****

“Ini ada sebuah persembahan dari teman kita yang tak mau disebut namanya” ucap pembawa acara

Tuts tuts piano dimainkan Taufik dengan sangat indah dan harmoni. Walaupun ia sudah jarang bermain piano. Namun itu memang bakat yang terpendam darinya…


We sign our cards and letters BFF

You've got a million ways to make me laugh

You're lookin' out for me, you've got my back

So good to have you around
You know the secrets I could never tell

And when I'm quiet you break through my shell

Don't feel the need to do a rebel yell'

Cause you keep my feet on the ground
You're a true friend

You're here till the end

You pull me aside when something ain't right

Talk with me now and into the night'

Til it's alright againYou're a true friend
You don't get angry when I change the plans

Somehow you're never out of second chances

Won't say "I told you" when

I'm wrong againI'm so lucky that I've found
A true friend

You're here till the end

Til it's alright again You're a true friend
You're a true friend You're a true friend




Alunan lagu True Friend-Hannah Montana membuat semua alumni SMAnya seakan terhanyut akan lagu itu.. khususnya Eryn dan Taufik

Eryn tak menyangka dapat bertemu dengan sahabatnya itu.

Setelah selesai acara, mereka tak langsung pulang, mereka bercerita dari A sampai Z dan mereka bercerita tentang predikat yang mereka dapat yaitu sebagai lulusan terbaik. Ya mereka LULUSAN TERBAIK di kampus masing-masing.

Sungguh persahabatan yang sesungguhnya. Persahabatan yang tak mengenal waktu dan jarak. Persahabatan yang selalu bertukar semangat untuk masa depan.

-the end-




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline