Lihat ke Halaman Asli

dakwah islam di era islam pobia : misi perdamaian dan toleransi

Diperbarui: 21 Januari 2025   16:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era modern ini, tantangan besar yang dihadapi umat Islam adalah meningkatnya fenomena Islamofobia, yaitu ketakutan, kebencian, dan prasangka negatif terhadap agama Islam dan umat Muslim. Fenomena ini sering kali disebabkan oleh stereotip yang salah, pemberitaan yang tidak objektif, dan ketidaktahuan tentang ajaran Islam yang sesungguhnya. Dalam konteks ini, dakwah Islam memiliki peran yang sangat penting, tidak hanya untuk menyampaikan ajaran agama, tetapi juga untuk menegaskan nilai-nilai perdamaian, toleransi, dan saling pengertian antar umat manusia.

Dakwah Sebagai Misi Perdamaian

Islam pada dasarnya adalah agama yang mengajarkan kedamaian. Bahkan, kata "Islam" itu sendiri berasal dari akar kata "salam," yang berarti kedamaian. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, "Wahai umat manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu" (QS. Al-Hujurat: 13). Ayat ini mengajarkan pentingnya saling menghargai dan menghormati sesama manusia tanpa membedakan suku, ras, maupun agama.

Dakwah Islam yang mengedepankan nilai-nilai perdamaian sangat penting untuk memerangi berbagai bentuk kekerasan, diskriminasi, dan ketegangan sosial yang seringkali terjadi akibat perbedaan. Islam mengajarkan bahwa setiap kehidupan adalah anugerah yang harus dijaga, dan perdamaian adalah tujuan utama dalam hubungan antar umat manusia. Melalui dakwah yang benar, umat Islam diharapkan dapat menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang penuh dengan kasih sayang, bukan kekerasan.

Dakwah Sebagai Sarana Toleransi

Di tengah ketegangan global dan meningkatnya sentimen negatif terhadap umat Islam, dakwah Islam harus dijalankan dengan penuh kedamaian dan penghormatan terhadap perbedaan. Toleransi adalah kunci utama dalam hidup berdampingan dengan sesama, terutama dalam masyarakat yang majemuk dan pluralistik.

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, "Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku" (QS. Al-Kafirun: 6). Ayat ini menggambarkan prinsip dasar dalam hidup berdampingan yang penuh dengan toleransi, yaitu bahwa setiap individu berhak memilih agama dan keyakinannya sendiri. Dakwah Islam di era Islamofobia seharusnya tidak bersifat memaksa atau mengintimidasi, melainkan sebagai undangan yang penuh kasih sayang untuk memahami ajaran Islam yang sesungguhnya.

Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk menunjukkan sikap toleran dalam kehidupan sehari-hari. Menjaga hubungan baik dengan tetangga yang berbeda agama, memberikan hak-hak dasar kepada orang lain tanpa melihat latar belakangnya, serta terlibat dalam kegiatan sosial yang mendukung kesejahteraan bersama adalah contoh nyata dari ajaran Islam yang mengedepankan toleransi.

Peran Media dan Teknologi dalam Dakwah

Di era digital ini, media sosial dan teknologi menjadi alat yang sangat efektif dalam menyebarkan dakwah Islam. Dengan memanfaatkan platform digital, umat Islam dapat memperkenalkan ajaran Islam yang penuh kasih dan damai kepada khalayak yang lebih luas, bahkan di tengah kecemasan dan ketakutan terhadap Islam yang berkembang akibat Islamofobia.

Namun, dakwah yang disampaikan melalui media haruslah dilakukan dengan bijaksana dan tidak menambah kerusakan. Penyebaran pesan yang salah atau informasi yang mengandung kebencian dapat memperburuk persepsi negatif terhadap Islam. Oleh karena itu, sangat penting bagi para da'i dan umat Islam secara umum untuk memanfaatkan media sebagai sarana untuk menyampaikan pesan yang membangun, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan, dan memperlihatkan wajah Islam yang sejati, yaitu Islam yang damai, toleran, dan penuh kasih sayang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline