Sains adalah pengetahuan yang diperoleh dari suatu pembelajaran dan pembuktian, atau pengetahuan yang menyangkut dengan kebenaran umum dari hukum alam yang terjadi. Siapa sih yang tidak kenal dengan anime atau kartun buatan dari Jepang ini? Yap, Salah satu dari anime yang sedang populer sekarang adalah Jujutsu Kaisen. Jujutsu Kaisen adalah mahakarya dari seorang mangaka bernama Gege Akutami. Anime ini menceritakan tentang seorang anak SMA bernama Itadori Yuji yang tidak sengaja memakan barang terkutuk (jari terkutuk) seorang raja kutukan bernama Ryomen Sukuna, setelah Yuji memakan jari tersebut kehidupannya berubah drastis.
Di anime Jujutsu Kaisen ini ada sains dibeberapa teknik sihir, salah satunya adalah Gojo Satoru. Teknik sihir Gojo Satoru bernama teknik Six Eyes dan juga Limitless dimana musuh dari Gojo ini tidak bisa menyentuhnya atau bisa disebut dengan Infinity. Infinity atau Mugen dalam bahasa Jepang adalah teknik dasar dari Limitless (Mukagen). Cara kerja dari Mugen ini dijelaskan oleh Gojo sendiri di dalam animenya S2 Eps 2 yaitu menggunakan konsep Achilles dan kura kura (Zeno Paradox) sebagai mekanisme dari kekuatannya. Mugen adalah sebuah ruang yang akan membuat objek yang mendekatinya akan melambat terus melambat hingga tak akan pernah sampai ke pengguna teknik (Gojo). Hal itu tidak akan membuat benda yang masuk ke dalam mugen tidak berhenti total, melainkan akan menjadi sangat lambat sehingga terlihat seperti berhenti.
Teknik limitless dari Gojo Satoru ini ada hubungannya dengan konsep limit dan infinity didalam matematika. Misal katakanlah jarak serangan antara musuh dengan Gojo 1 cm/1 cm, ruang antara jarak 1 cm tersebut yang dibagi 1/2 secara tak hingga. Mulai dari 1 cm, 0,5 cm, 0,25 cm, 0,125 cm, 0,0625 cm, 0,03125 cm, 0,............. cm. Yap, untuk mencapai Gojo serangan musuh harus melewati itu semua satu persatu. Jarak ruangannya memang terbatas yaitu 1 cm. Tapi, 1 cm itu terdapat ruang - ruang kecil yang tak terbatas jumlahnya. Karena teknik ini adalah Zeno paradox yang bisa dijelaskan dengan limit tak hingga dari 1/x, yang mana hasilnya adalah 0. Hal ini menunjukan bahwa objek yang masuk limitless harus melewati ruang yang jumlahnya tak hingga, sehingga objek tersebut akan kehilangan kecepatannya sampai objek tersebut benar - benar berhenti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H