Relevansi karakteristik kepesantrenan
A. pola umum pendidikan pesantren
Pesantren atau biasanya di sebut pondok adalah lembaga pendidikan Islam yang dilakukan dengan sistem asrama atau mondok. Selain itu disebut juga sebagai suatu lembaga pendidikan Islam yang bertujuan untuk mendalami ilmu agama Islam dan mengamalkan sebagai pedoman hidup dengan menekankan pentingnya moral hidup masyarakat. Dalam pesantren terdapat Kyai sebagai tokoh Sentral nya dan masjid sebagai pusat lembaga nya. Proses pertumbuhan dan perkembangan pondok pesantren itu sendiri terdapat pola umum di dalamnya. Tujuan dari didirikan pesantren yaitu untuk memberikan pendidikan dan pengajaran yang berupa ilmu-ilmu agama dalam segala macam bidangnya seperti , Ushul fiqih, Fiqh, Akhlak tasawuf, Tasawuf, Tafsir, Tauhid, Hadits dan lain-lain.
Dengan diajarnya ilmu-ilmu agama tersebut diharapkan bahwa para santri yang sudah keluar dari Pesantren atau alumni dapat mengamalkan dan telah memahami beraneka ragam mata pelajaran dengan kemampuan yang merujuk kepada kitab-kitab Islam klasik atau atau kitab kuning. Sebagai lembaga pendidikan Islam yang dikelola seutuhnya oleh Kiai kegiatannya akan berbeda dari Pesantren A dengan Pesantren B yang tergantung dengan keberadaannya atau tempatnyanya. Meskipun demikian secara umum dapat dilihat adanya pola yang sama yang ada pada setiap pesantren itu sendiri, antara lain yaitu: adanya pondok sebagai asrama santri dan masjid sebagai tempat peribadatan.
B. Kultur Pesantren
Kultur pesantren adalah budaya pesantren yang dapat mempengaruhi pola pikir mental karakter kebiasaan dan juga akhlak. Para santri yang menggunakan asrama yang diawasi oleh para ustadzah dan ustad dan diharapkan bahwa kultur pesantren bisa membentuk pribadi para santri dengan kepribadian yang unggul dan juga berakhlakul karimah. Berikut ini unsur-unsur kultur pesantren yaitu:
- mengenai sistem pengajarannya yaitu menggunakan sistem pengajaran soroga bandongan hafalan dan juga musyawarah namun pada zaman sekarang yang menggunakan sistem sistem klasikal yang dikenal dengan sistem madrasah atau sekolah.
- pemberian ilmu pengetahuan umum yang juga masih mempertahankan ilmu agama dan juga bahasa Arabnya.
- adanya komponen pendidikan pondok pesantren yang berupa keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar seperti kesenian yang mengandung Islami
C. Metode Pembelajaran di Pesantren
Metode pembelajaran pada umumnya yang diterapkan pondok pesantren mencakup dua aspek, yaitu:
1. Metode yang bersifat tradisional (salaf), yaitu metode pembelajaran yang diselenggarakan menurut kebiasaan yang telah lama dilaksanakan pada pesantren atau dapat juga disebut sebagai metode pembelajaran asli (original) pondok pesantren, misalnya :
a. Metode Sorogan
Metode sorogan yaitu kegiatan pembelajaran para santri yang lebih menitik beratkan pada pengembangan kemampuan perseorangan di bawah bimbingan seorang kyai atau ustad.
b. Metode Bandongan/Wetonan
Metode bandongan yaitu kyai menghadapi sekelompok santri yang masing-masing memegang kitab yang sama dan kyai menerangkan, membacakan, menerangkan, menterjemahkan, dan sesekali mengulas teks-teks kitab yang berbahasa Arab tanpa harakat.
c. Metode Musyawarah
Metode musyawarah yaitu para santri dalam jumlah tertentu duduk membentuk halaqah dan dipimpin langsung oleh kyai atau bisa juga santri senior untuk membahas atau mengkaji suatu persoalan yang telah ditentukan sebelumnya.
d. Metode Pengajian Pasaran
Metode pengajian pasaran yaitu kegiatan belajar para santri melalui pengkajian materi (kitab) tertentu pada seorang kyai senior yang dilakukan secara terus menerus (maraton) selama tenggang waktu tertentu.
e. Metode Hapalan/Muhafazhah
Metode hapalan yaitu kegiatan belajar santri dengan cara menghapal suatu teks tertentu di bawah bimbingan dan pengawasan ustadz atau kyai.
f. Metode Praktek ibadah.
Metode praktek ibadah yaitu cara pembelajaran dengan memperagakan suatu ketrampilan dalam hal pelaksanaan ibadah tertentu yang dilakukan secara perorangan atau kelompok di bawah petunjuk dan bimbingan ustadz atau kyai.
g. Metode Rihlah Ilmiyah
Metode rihlah ilmiyah yaitu kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan melalui kegiatan kunjungan (perjalanan) menuju ke suatu tempat tertentu dangan tujuan untuk mencari ilmu.
h. Metode Muhawarah/Muadatsah
Metode Muhawarah yaitu latihan bercakap-cakap dengan bahasa Arab, dalam beberapa pondok pesantren juga dengan bahasa Inggris yang diwajibkan oleh pondok kepada para santri selama mereka tinggal di pondok pesantren.
i. Metode Riyadhah
Metode Riyadhah, yaitu metode pembelajaran yang menekankan pada olah batin yang bertujuan mensucikan hati berdasarkan petunjuk dan bimbingan kyai.
2. Metode pembelajaran modern, yaitu metode pembelajaran hasil pembaharuan kalangan pondok pesantren dengan memasukkan metode yang berkembang pada masyarakat modern, walaupun tidak diikuti dengan menerapkan sistem modern, seperti sistem madrasah atau sekolah.
D. Karakteristik Pesantren
Karakteristik pesantren yang pertama yaitu pondok, yang kedua yaitu masjid, yang ketiga yaitu pengajaran kitab-kitab Islam klasik atau kitab kuning, yang keempat yaitu pengajaran kitab islam klasik, yang kelima yaitu santri, kemudian yang terakhir yaitu kiyai.