Lihat ke Halaman Asli

NUR FAIQOH

Mahasiswa Program Studi Biologi UIN Walisongo Semarang

Membangun Konsep Green Campus dalam Pelestarian Tumbuhan

Diperbarui: 3 November 2022   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tagar.id

Dewasa ini, desas-desus ketidakstabilan cuaca dan global warming bukanlah hanya buah bibir semata, namun perlu secepatnya ditemukan titik terang untuk mengatasinya.  Banyak kejadian-kejadian alam yang begitu cepatnya berubah seperti iklim yang tidak kondusif, hujan berkepanjangan yang pada akhirnya menyebabkan banjir, polusi berlebih dan tentunya masih banyak lagi. 

Berdasarkan banyaknya penelitian, menunjukkan hasil bahwa terdapat lonjakan persentase gas karbondioksida. Hal ini tentu tidak luput dari tindakan-tindakan manusia contohnya berbagai tindakan sehari-hari baik dari dalam rumah maupun dari luar rumah. Problematika ini merupakan problematika yang harus dihadapi bersama-sama melalui bantuan dari segala pihak, baik masyarakat sekitar maupun para pelopor masa depan seperti mahasiswa. 

Sebagai pemilik peran penting untuk kehidupan yang lebih baik, mahasiswa diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai pemikiran-pemikiran cemerlang sebagai bentuk pengabdiannya.

 Gambaran dari Green Campus pada masa sekarang ini, tidak hanya untuk julukan keren suatu perguruan tinggi saja, namun sebutan kampus hijau ini telah menjadi kultur dalam dunia perkuliahan. 

Kampus hijau dalam konsep pelestarian lingkungan tidak hanya suatu kampus yang penuh akan tumbuh-tumbuhan hijau ataupun kampus yang penuh akan warna-warna hijau, ataupun almamater identitas UIN yang identik dengan warna hijau, namun konsepnya selebihnya dari itu. 

Arti daripada ungkapan kampus hijau (Green Campus) ini adalah sebagaimana para penduduk yang terdapat di dalam kampus tersebut dapat memanfaatkan dan menjaga sumber daya secara tepat dan praktis. 

Green Campus merupakan wujud integrasi ilmu pengetahuan lingkungan pada kebijakan kampus yang mempraktikkan tepat guna energi rendah perusakan, menjaga sumber daya dan mengembangkan taraf lingkungan menjadi lebih baik dengan tujuan mengajak para civitas academik untuk menerapkan pola hidup sehat dan memanifestasikan kawasan belajar yang teratur secara kontinu.

 Mahasiswa berperan sebagai agen perubahan yang mempunyai kesadaran jiwa, rasa peka, rasa peduli, dan mempunyai imajinasi akan kehidupan yang lebih baik. Perubahan tidak dapat terjadi begitu saja. Tentunya, diperlukan gerakan masif dan terus-menerus untuk mengubah suatu kondisi. 

Salah satu gerakan kecil yang dapat dilakukan yaitu dengan mengadakan gerakan pelestarian tumbuhan langka guna mencegah kepunahan sehingga dapat tetap digunakan sebagai objek penelitian ataupun kepentingan pendidikan lainnya, atau dapat dilakukan dengan cara melakukan gerakan menanam pohon bersama dengan tujuan menjaga kelestarian lingkungan agar dapat tetap seimbang.

 Pada masa sekarang ini, pohon-pohon sudah mulai jarang adanya. Salah satu komponen pokok yang berdampak pada distribusi tumbuhan adalah lingkungan tempat hidup atau ekosistemnya. Apabila suatu lingkungan hidup terpelihara dengan tepat maka berbagai tumbuhan apapun dapat tumbuh secara alamiah dan bertahan lama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline