Lihat ke Halaman Asli

Prediksi Premier League 2015/2016 : Chelsea Kehilangan Gelar

Diperbarui: 7 Agustus 2015   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PREMIER League 2015/2016 bakal berlangsung besok. Chelsea masih digadang-gadang mampu mempertahankan gelar juara. Namun, bisa dipastikan, kali ini armada Jose Mourinho tak akan mendapat ruang lega untuk sekadar bernafas. Tantangan semakin besar, karena mereka juga berlaga di Liga Champions.
Secara umum, ancaman Chelsea berasal dari 19 tim lain. Namun khusus perebutan gelar juara, deretan kuda pacu tak akan keluar dari tim-tim yang secara tradisional menjadi lawan musim lalu. Bisa dipastikan, pengancam besar datang dari Manchester City, Manchester United, Arsenal, Liverpool, dan belakangan ada Southampton dan Tottenham Hotspur.
Nilai ancaman semakin tinggi jika melihat kondisi terakhir yang dialami Chelsea, saat mereka ditekuk Arsenal di ajang Community Shield. Memang, itu bukan latar pasti, tapi melihat apa yang mereka perlihatkan, juga di fase partai pramusim, beberapa masalah masih terlihat. “Saya pikir hal yang harus segera kami perbaiki ada di sektor depan,” sebut Cesc Fabregas, gelandang Chelsea, menilai titik lemah timnya.
Manajer Chelsea, Jose Mourinho menyadari timnya menjadi sasaran tembak utama para pesaing. Walhasil, dirinya berharap timnya bisa tampil konsisten, setidaknya dalam sepuluh partai awal. “Beberapa partai di awal menghadapi tim-tim besar menjadi patokan. Jika kami bisa melewati ujian itu, saya yakin kami akan tetap di posisi puncak pada akhir kompetisi,” tutur The Special One, di Mirror, kemarin.
Kondisi lain, pada bursa transfer musim panas tahun ini, Chelsea nyaris tak terlalu banyak belanja, dibanding tim-tim lain. Sampai kemarin, Chelsea baru mendapat Nathan, kiper Asmir Begović, gelandang Danilo Pantić dan penyerang pinjaman, Radamel Falcao.
Klub papan atas Liga Inggris sudah sangat siap tempur dalam perburuan gelar Liga Premier seperti Chelsea, Manchester City, Arsenal, Liverpool, dan Manchester United sudah membeli pemain-pemain anyar untuk menghadapi ketatnya kompetisi. Klub-klub promosi seperti Bournemouth, Watford, dan Norwich juga tidak mau kalah. Tim promosi tersebut sudah mempersiapkan diri lebih matang agar tak sekadar lewat.
Beruntung, Mourinho percaya diri dengan kekuatan lawas timnya. Hal ini berbeda dengan para pesaing. Manchester City misalnya, jor-joran saat membeli Raheem Sterling (Rp 880 miliar) dan Fabian Delph (Rp 160 miliar). Pesaing kuat, Arsenal juga mendapatkan bomber muda Jeff Reine Adélaïde (Rp 60 miliar) dan kiper berpengalaman, Petr Čech (Rp 218 miliar).
Dua tim paling agresif untuk menambal kelemahan adalah Manchester United dan Liverpool. Kubu Setan Merah mendapatkan lima pemain berkualitas tinggi, yakni Memphis Depay, Matteo Darmian, Bastian Schweinsteiger, Morgan Schneiderlin dan kiper Sergio Romero.
Sedangkan Liverpool sukses mendatangkan Joe Gomez, James Milner, Danny Ings, Ádám Bogdán, Roberto Firmino, Nathaniel Clyne dan striker Christian Benteke.
Kekuatan lain yang terus menyeruak, Tottenham Hotspur juga tak kalah cepat. Kubu White Hart Lane mampu menggaet Kevin Wimmer, Kieran Trippier dan bek serbaguna, Toby Alderweireld.
Manajer Hotspur, Mauricio Pochettino menegaskan, musim ini timnya fokus pada peningkatan level permainan skuat lawas yang sudah solid. Meski harus kehilangan Paulinho, Brad Friedel, Bongani Khumalo, Lewis Holtby dan gelandang tangguh, Étienne Capoue, sang arsitek yakin timnya akan menekan tim-tim besar.
“Sudah pasti sasaran tembak utama adalah Chelsea, tapi kami juga akan merangsek ke papan atas. Musim depan menjadi pertaruhanku,” ancamn Pochettino.  

Bournemouth Paling Rentan Turun Kasta
MENEBAK-nebak siapa yang akan menjadi jawara Premier League 2015/2016 sangat menegangkan. Unsur emosional bisanya larut. Namun, suasana bakal berubah ketika memprediksi siapa yang akan berstatus terdegradasi.
Tapi, tetap saja menarik untuk menghitung secara kualitas pemain yang dimiliki para kandidat. ESPN dan Daily Mail, kemarin, menulis, setidaknya ada lima tim yang berpotensi turun kasta ke Championship Division musim depan.
Trio tim yang baru naik kelas musim ini, berada di posisi pole positiion untuk kembali lagi ke ‘habitat’ mereka. Sedangkan dua lagi dari tim lawas, yang diperkirakan berada di zona merah adalah Sunderland dan Leicester City. Posisi mereka musim lalu, ditambah pergerakan di bursa yang tergolong minim, membuat The Black Cats dan The Foxes, tak diunggulkan untuk bertahan.
Sedangkan di antara tiga anggota anyar, Bournemouth berada di posisi terdepan yang diprediksi degradasi. Meski berstatus juara Championship Division, level Bournemouth dianggap belum mumpuni. Manajer Eddie Howe mengakui hal tersebut.
“Tapi itulah yang menjadi spirit utama kami. Bersua tim besar seperti Chelsea, Manchester United sampai Arsenal, akan meledakkan semua kemampuan tim. Jadi, kami memang tak diunggulkan, tapi justru kami yang akan bertahan musim depan,” ujar Howe, di situs klub, dua hari lalu.
Guna merealisasikan target tersebut, Bournemouth cukup agresif di bursa transfer. Mereka merekrut kiper Artur Boruc, bek senior Sylvain Distin, Joshua King, Tyrone Mings dan yang teranyar, Max Gradel serta Lee Tomlin.
Kedatangan beberapa pemain baru tersebut diharapkan bisa menjadi kekuatan penyempurna. Sedangkan dua tim lain, Watford dan Norwich City dianggap bisa bertahan berkat pengalaman mereka, plus sangat ‘liar’ di lantai bursa pemain.
Setelah menggunakan jasa pelatih Quique Flores, Watford menggelontorkan dana sekitar 22 juta pounds atau sekitar Rp 440 miliar. Mereka kedatangan bek timnas Spanyol, Juanfran lalu Giedrius Arlauskis, Sebastian Prödl, Matěj Vydra, ek AS Roma José Holebas, Étienne Capoue dan gelandang timnas Swiss, Valon Behrami.
Belum lagi personel timnas Kamerun, Allan Nyom, Miguel Britos (Napoli), José Manuel Jurado (Spartak Moskow) dan Steven Berghuis (AS Alkmaar). Kekuatan multinasional tersebut membuat arsitek Quique Flores optimis, anak asuhnya akan banyak berbicara.
“Kesulitannya adalah menyatukan mereka. Namun saya yakin, kami hanya butuh beberapa laga untuk beradaptasi. Setelah itu, kami akan tampil sebagai tim solid. Hanya saja, saya akan menemui kendala ketika mereka membela negara masing-masing,” tutur Flores.
Komentar lebih realistis keluar dari Manajer Norwich City, Alex Neil. Ia menyatakan, timnya hanya ingin bermain lepas di setiap pertandingan. Meski begitu, The Canaries tergolong mumpuni. Mereka menggunakan beberapa pemain berpengalaman di sepak bola Inggris, seperti eks kiper timnas Inggris, John Ruddy, bomber Kyle Lafferty, Cameron Jerome, Gary Hooper dan bomber Ricky van Wolfswinkel.
Kubu Carrow Road masih memiliki duo tangguh, Elliott Bennett dan Ryan Bennett di lini belakang, plus Sébastien Bassong, Youssouf Mulumbu dan pemain pinjaman dari Liverpool, Andre Wisdom.
“Inti kekuatan timku adalah kebersamaan, dan kami sudah menjalin itu sejak akhir musim lalu. Persiapan kami juga jauh lebih matang, dan saya pikir kami tak perlu berkoar. Target masuk 10 besar sepertinya realistis,” kata Neil.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline