Dalam penelitian Paisal Rahmat yang kami angkat sebagai jurnal utama mengatakan bahwa Semua manusia terlibat dalam aktivitas ekonomi dengan tujuan memenuhi kebutuhan fisik dan mencapai kemakmuran. Manusia mengandalkan metode bertahan hidup ini untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Setiap manusia melakukan kegiatan ekonomi tersebut secara rutin. Suatu keputusan dikatakan sehat secara ekonomi apabila dapat diambil dengan mempertimbangkan biaya dan manfaat, serta dapat diambil dengan mengambil seluruh keputusan yang tepat untuk memenuhi seluruh persyaratan, yang juga harus didahulukan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. keterampilan yang berbeda. Hal ini sejalan dengan penelitian Hamdani mengatakan bahwa Kegiatan ekonomi berfungsi untuk memungkinkan orang bekerja demi kehidupan yang terhormat dan tenteram. Menjalani kehidupan yang terhormat dan tenteram diartikan sebagai terpenuhinya semua kebutuhan material, seperti makanan dan tempat tinggal, serta kebutuhan spiritual. Menurut Umar Chapra (1999), keputusan ekonomi hendaknya tidak hanya didasarkan pada faktor ekonomi yang berpihak pada keuntungan, tetapi juga pada faktor sosial dan keadilan.
Menurut Granovetter dalam penelitian Dessy Andriani yang menjelaskan bahwa Secara teori, tidak mungkin memisahkan aktivitas ekonomi dari aktivitas sosial. Hal ini disebabkan oleh adanya persyaratan gagasan bahwa struktur sosial selalu membentuk perilaku manusia, termasuk keputusan ekonomi dan ciri-cirinya. Jika tidak, hubungan sosial dan struktural yang berkesinambungan dari para pelaku ekonomi adalah tempat tindakan ekonomi ditempatkan dan tertanam secara sosial. Dalam penelitian Titik Sumarti yang berjudul "Kemiskinan Petani dan startegi Nafah Ganda RumahTangga Pedesaan" mengatakan bahwa Keputusan individu yang dibuat dalam proses hubungan sosial yang berkelanjutan mengarah pada aktivitas ekonomi.
Menurut Max Weber Dalam penelitian Astika Nur Fahriani dan Nila Asyrofus Shofara menyebutkan Ada tiga perspektif yang dapat digunakan untuk memahami jaringan sosial yang mendasari aktivitas ekonomi manusia: pertama sebagai tindakan sosial; kedua, sebagai orang yang mempertimbangkan kekuasaan; dan ketiga, selalu melibatkan makna. Sedangkan menurut Granovetter dalam penelitian Titik Sumarti yang berjudul "Sosiologi Kepentingan (Interest) dalam Tindakan Ekonomi" menyebutkan Selain itu, tindakan ekonomi mempunyai tiga komponen: pertama, merupakan jenis tindakan sosial; kedua, ditempatkan di masyarakat; dan ketiga, institusi ekonomi merupakan konstruksi sosial.
Menurut penelitian Ketut Gede Mudiarta menjelaskan mengenai Karena tindakan ekonomi dipandang dari sudut pandang ekonomi sebagai perdagangan antara yang sederajat, maka para ekonom pada umumnya kurang memperhatikan ciri-ciri kekuasaan atau kekuasaan. Sedangkan sosiologi berpendapat bahwa dalam Jeanne Darc N. Manik SH., M.Hum kenyataannya tidak demikian, namun kekuasaan dipandang sebagai faktor penting dalam membentuk perilaku ekonomi, Demikian pula, sosiolog mengakui pentingnya kekuasaan dalam masyarakat. Kekuasaan ada dalam budaya yang sederhana dan kompleks.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H