Kepemimpinan yang efektif merupakan salah satu faktor kunci dalam mencapai pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi. Di Indonesia, beberapa kepala daerah telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam memerangi korupsi dan mewujudkan lingkungan yang bersih, salah satunya adalah Tri Rismaharini, yang dikenal dengan sapaan Risma. Sebagai Wali Kota Surabaya, Risma telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam mengelola kota dan meningkatkan kualitas hidup warganya. Selama masa kepemimpinannya, Risma telah melaksanakan berbagai inisiatif untuk mewujudkan Surabaya sebagai kota yang bersih dan bebas dari praktik korupsi. Kebijakannya yang tegas dan program-program inovatifnya telah berhasil mengubah Surabaya menjadi kota yang lebih baik dalam berbagai aspek, termasuk infrastruktur, lingkungan, dan transparansi pemerintahan. Kepemimpinan Risma yang kuat dan visi yang jelas dalam memajukan Surabaya menjadi contoh yang inspiratif bagi banyak pemimpin daerah lainnya di Indonesia.
Tri Rismaharini, yang juga merupakan Menteri Sosial Republik Indonesia, menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat pencegahan tindak pidana korupsi di lingkungan Kementerian Sosial. Dalam upaya ini, Mensos membuka diri terhadap masukan dan kerja sama dengan berbagai penegak hukum, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dengan langkah ini, Risma tidak hanya mempertegas komitmennya dalam memberantas korupsi tetapi juga menunjukkan keterbukaan terhadap kolaborasi lintas lembaga. Diharapkan, sinergi antara Kemensos, KPK, dan Polri dapat menjadi contoh praktik baik dalam pencegahan korupsi di Indonesia.
Lalu bagaimanakah peran kepemimpinan Tri Rismaharini yang dianggap mampu menuju Surabaya bersih dan anti korupsi?
Sebagai mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, Risma sukses menata Surabaya menjadi kota bersih, penuh taman, dan bebas banjir. Lahan tak terawat diubah menjadi taman kota asri. Kini, ada 11 taman besar dengan berbagai tema sebagai sarana rekreasi warga.
Taman Bungkul bahkan mendapat penghargaan dunia, the 2013 Asian Townscape Sector Award dari PBB wilayah Asia dan Pasifik. Selain Taman Bungkul, taman lain yang dibangun pada era Risma termasuk taman di Bundaran Dolog, Taman Undaan, dan Taman Bawean. Beberapa tempat yang dulunya mati kini ramai setiap malam oleh warga Surabaya.
Tidak hanya berupaya dalam menjadikan Surabaya menjadi kota yang bersih, Risma dan SPAK Indonesia membahas kurikulum pendidikan anti korupsi untuk siswa SD/MI hingga SMP/MTs se-Surabaya. Risma menyatakan bahwa kurikulum ini adalah upaya pencegahan korupsi sejak dini melalui pendidikan karakter. Anak-anak akan dikenalkan pada pendidikan anti korupsi melalui mata pelajaran khusus. Tri Rismaharini juga hadir untuk memberikan sosialisasi tentang pentingnya peran seorang ibu dalam memberantas korupsi yang nampaknya kini sudah jadi "momok" bagi seluruh lapisan masyarakat. Dalam kesempatan itu pula Walikota menyampaikan bahwa Ibu adalah peran sentral, Ibu adalah tiang dari keluarga.
Kepemimpinan yang digunakan oleh Tri Rismaharini merupakan kepemimpinan transformasional yang mana kemampuan kepemimpinannya dapat mengubah lingkungan kerja, memotivasi karyawan, dan mengembangkan nilai-nilai organisasi untuk memaksimalkan kinerja. Risma menerapkan stimulasi intelektual, mendorong pemikiran kreatif dan solusi baru yang berdampak baik bagi perkembangan infrastruktur dan pencegahan korupsi dini di Surabaya. Sebagai Wali Kota Surabaya, Risma dikenal karena keteguhan dan kepeduliannya terhadap masyarakat, meski terkadang menunjukkan sisi emosional dalam kepemimpinannya.
Mengenai kebijakan tri rismaharini ini tentu saja memiliki pro dan kontra bagi masyarakat lainnya seperti
Pro kebijakan Tri Rismaharini
1. Peningkatan Infrastruktur dan Lingkungan
- Sebagai mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, Risma ini telah berhasil mentransformasi Surabaya sehingga menjadi kota yang bersih dan penuh dengan taman. Taman-taman besar dengan tema seperti Taman Bungkul, yang menerima sebuah penghargaan dunia dari PBB dan menjadi ikon rekreasi warga. Kebijakan ini tentu tidak hanya meningkatkan estetika sebuah kota namun juga kualitas hidup warganya di Surabaya
- Infrastruktur perkotaan yang bebas banjir ini telah menunjukkan bahwa suatu keberhasilan Tri Rismaharini dalam memanajemen lingkungan. Lahan tak terawat diubah menjadi taman yang asri, memberikan sebuah ruang hijau yang penting bagi ekosistem perkotaan di Surabaya
2. Pencegahan Korupsi Melalui Pendidikan