Keluarga adalah tempat dimana seorang anak belajar dari sikap, perilaku dan tindakan dari orang tua. Keluarga juga menjadi tempat dimana anak menyampaikan keluh kesah dan cerita mereka di luar sana. Peran orang tua dalam keluarga sangat penting yaitu untuk mendidik anak-anaknya dan memenuhi kebutuhan keluarga. Keluarga juga saling membantu satu sama lain jika salah satu anggota keluarga mengalami kesulitan. Keluarga juga dapat di definisikan sebagai sekumpulan orang yang tinggal dalam satu rumah yang masih mempunyai hubungan kekerabatan atau hubungan darah karena perkawinan, kelahiran dan lain sebagainya. Keluarga adalah unit kemasyarakatan yang terkecil dan yang terpenting di dunia. Disebut demikian karena keluarga menentukan tinggi rendahnya mutu kehidupan masyarakat dan negara, maka bisa dipastikan bahwa negara akan menjadi lembaga yang sehat dan kuat pula.
Tetapi bagaimana jika orang tua tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga? Tak menutup kemungkinan jika orang tua belum bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Sebab tak semua keluarga lahir sebagai keluarga yang kaya. Tidak semua orang tua memiliki pekerjaan yang pendapatnya cukup lumayan. Tetapi orang tua akan berusaha mencari segala cara untuk memenuhi kebutuhan keluarga, apapun itu yang penting halal. Seorang anak juga bisa membantu perekonomian keluarga. Tak melulu orang tua saja yang harus bekerja, anak juga bisa membantu dengan bekerja apabila anak tersebut sudah lulus dan bisa menyisakan uang saku bagi anak yang masih bersekolah.
Seperti halnya seorang anak asal Lampung yang berjualan risol mayo di sekolahannya. Dikutip dari TribunJakarta.com seorang anak yang bernama Ahmad Fadilah Thorik merupakan siswa kelas XI di SMAN 1 Natar, Lampung. Fadil merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Fadil memang anak yang mandiri, ia tidak ingin membebani orang tuanya. Saat Fadil duduk di bangku SD, Fadil sudah berjualan milik dagangan orang lain. Tetapi sekarang Fadil berjualan hasil buatannya sendiri yaitu risol mayo. Sepulang dari sekolah Fadil membuat risol mayo, tidak seperti anak pada umumnya yang pulang sekolah bisa bermain dengan teman atau mengerjakan tugas. Sikap dari Fadil harus diapresiasi sebab tak semua anak dapat melakukannya. Apalagi anak zaman sekarang jika kebutuhannya tidak dapat di penuhi oleh orang tua maka anak tersebut akan berkata kasar kepada orang tuanya dan menuntut kepada orang tua bahwa kebutuhan itu harus di penuhi. Sebagai anak lelaki tentunya Fadil merasa malu jika berjualan risol mayo, apalagi di sekolah. Tetapi perasaan itu ia tepis, sehingga membuat Fadil bisa menjual risol mayo dengan nyaman tanpa adanya rasa malu. Bahkan melihat niat baniknya untuk membantu perekonomian keluarga, guru di sekolahnya melarisi jajanannya. Fadil bisa menjual risol mayo 100 biji dalam 2 hari. Uang tersebut fadil gunakan untuk beli bensin, uang saku dan beli kuota untuk sekolah. Hal inilah yang membuat kedua orang tua Fadil bangga terhadap dirinya dan kerap menceritakan kemandiriannya kepada orang sekitar. Ayah Fadil bekerja sebagai tukang ojek dan ibunya bekerja sebagai penjaga warung. Fadil merupakan anak ketiga dari lima bersaudara
Harapannya setiap anak memiliki sikap seperti Fadil yang tak malu berjualan di sekolah untuk membantu perekonomian keluarga. Tak ada salahnya jika seorang anak membantu perekonomian keluarga. Apalagi di zaman sekarang, semua kebutuhan sehari-hari semakin mahal akibat tingginya permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H