by Nur Fatonah | Universitas Ahmad Dahlan
Dalam menguasai konten kreator di media sosial, terkadang kita tidak bisa menentukan bahwa apa yang kita kerjakan dan lakukan ternyata bagus untuk kita sendiri nyatanya belum tentu bagus dan sesuai seperti apa yang orang lain bayangkan. Tentunya untuk mengantisipasi hal ini terjadi dilakukannya beberapa hal agar konten yang kita lakukan banyak disukai oleh orang lain. Konten yang baik adalah konten yang mengandung keindahan penulisan, gaya bahasa yang mudah dipahami oleh orang lain, serta di dalam konten tersebut isi yang ditampilkan harus bermanfaat untuk orang lain yang melihatnya.
Menjadi konten kreator harus selalu mengedepankan kepentingan orang lain. Artinya tidak semua hal yang kita tidak sukai lalu kita hindari. Jangan. Seharusnya menjadi seorang konten kreator harus netral dan tidak ada alasan apapun untuk membedakan hal-hal yang kurang disukai atau bahkan tidak disukai dengan hal yang sangat disukai. Dengan begitu, pengetahuan dan pengalaman yang ada dapat dijadikan sebagai sebuah alat senjata agar dapat memiliki wawasan yang cukup luas saat menjadi konten kreator. Karena untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai tidaklah dengan mudah. Banyak tantangan dan risiko bahkan dalam menjalaninya.
Konten yang menarik akan selalu digemari oleh orang lain. Sesekali mendapati pujian yang luar biasa. Menyajikan konten yang berbeda dari yang lain juga merupakan sebuah dentuman besar perubahan karena telah berani mengambil risiko apapun yang didapatinya. Tentunya untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat proses mengelola dan mengevaluasi konten yang dibuat. Proses ini juga yang pernah saya pribadi alami.
Akhir-akhir ini, Tik-Tok menjadi booming dengan video berdurasi pendek yang banyak menampilkan joget atau life hack bahkan juga banyak tutorial di dalamnya. Tapi sebelumnya apasih itu TikTok? TikTok adalah sebuah aplikasi rancangan platform video musik asal Tiongkok. Rancangan pada video TikTok awalnya dirancang untuk menampilkan sebuah pengenalan perusahaan agar dapat dilihat oleh orang lain. Itu tujuan awalnya. Namun saat sampai di Indonesia fungsi tersebut hilang. Setelah TikTok masuk di Indonesia, fungsi tersebut berubah menjadi fungsi untuk menghibur. Banyak sekali masyarakat berjoget dan bergoyang di depan kamera lalu disebarluaskan. Saat ini trend seperti itu sudah tidak heran lagi. Bahkan saya pribadi juga mengkonsumsi konten-konten dari TikTok dan juga sebagai konten kreator di dalamnya.
Konten perlu dikemas dengan semenarik dan sekreatif mungkin. Karena dengan begitu akan banyak yang melihat dan mengapresiasi apa yang kita buat. Tentunya viewers juga memiliki potensi untuk membagikan video yang kita buat agar dapat dilihat lebih jauh lagi oleh orang lain.Gimana? Dengan cara seperti apa?. Temukan hal itu dalam artikel ini.
METODE MENGELOLA KONTEN
- Pilih dan kenali genre topik dalam konten
Misalnya konten yang dibuat khusus untuk para penyuka hewan, makanan, traveler, atau bahkan pendaki, atau trik-trik khusus, dll.
- Buat video semenarik mungkin
Video yang menarik akan lebih disukai oleh orang. Kemas dengan ide dan gagasan sekreatif mungkin agar video yang dibuat jika banyak yang like maka akan menambah semangat konten kreator untuk membuat video lagi yang lebih indah.
- Gunakan bahasa yang singkat dan jelas
Berkatalah sesuai apa yang dibutuhkan dan disampaikan. Tentunya untuk memperjelas argumen dan orang yang mendengarnya akan lebih paham lagi.
- Konten yang disampaikan terdapat nilai value
Penting. Konten yang bernilai akan menambah pengetahuan dan wawasan seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya konten membuat trik-trik, tutorial, dll.
- Bagikan konten Anda dengan teman