Lihat ke Halaman Asli

Nur Fatonah

N U R F A :), need person who care about me.

Coventional Media Vs New Media: Which One is Better?

Diperbarui: 31 Maret 2021   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Menilai media baik atau buruk dapat dilihat dari bagaimana peran aktif diri individu untuk memanfaatkan media konvensional maupun media baru. Penilaian tersebut berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami, sebagai saksi peradaban peralihan media.

Memanfaatkan merupakan kata yang tepat untuk menggambarkan situasi arus media konvensional pada saat itu. Seperti media elektronik yang dapat kita jumpai pada iklan di radio, televisi, serta media cetak berupa, koran, majalah, atau media bentuk apapun yang dapat menyampaikan pesan atau informasi.

Ada cerita pengalaman, pada saat saya masih SD latihan tari saman menggunakan alunan music kaset dari radio. Sangat menarik. Can’t believe that I don’t expect  to be a part of mungkin bisa dibilang ‘peralihan media’. Setiap anak wajib mempunyai kaset kosong untuk diisi music tarian  tradisional nusantara agar dapat digunakan untuk latihan di rumah. Dan sederhana, dengan begitu arus penyampaian isi kaset melalui take record sangat dapat membantu. Hasilnya tentu bernilai baik pada saat itu. Lumayanlah.

Surat menyurat juga menjadi kegiatan yang selalu dilakukan saat berkabar, bahkan istilah sahabat pena yang menjadi tend kala itu. Saya akan sedikit bercerita tentang kelakuan waktu saya kecil, saat itu waktu menunjukkan pukul 2 siang, berangkat les dengan bersepeda. Kemudian masuk hingga tiba saatnya pelajaran. Di tengah pelajaran terdapat segenggam kertas putih, dan ternyata setelah dibuka terdapat tulisan-tulisan alay masa kecil (I can’t remember well what the text means). Dan seterusnya, kertas menjadi salah satu media untuk menyampaikan pesan dengan surat-menyurat.

Bahkan sejak saya lahir, perkembangan media konvensional sudah ada hingga akhir masa Sekolah Dasar. Sering dan kerap kali Ibu Guru Evi menyuruh kami membuat kliping Tarian Tradisional yang bersumber dari Koran atau majalah, lalu dipotong dan ditempel dengan kertas HVS dan dikreasikan menggunakan alat tulis lalu dijilid. Waw, perjuangan kala itu hingga keliling kesegala penjuru toko Koran.

Dan lagi, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia menyuruh kami untuk mendengarkan siaran berita di stasiun televise sebagai kemampuan dalam skill writing dan listening dengan baik. Apa yang telah disampaikan oleh penyiar berita di televisi dicatat kemudian ditulis ulang sesuai apa yang disampaikan dan dengan informasi berita yang tepat juga tentunya.

Saya sebagai mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Jogja, Universitas Ahmad Dahlan yang dapat merasakan pengalaman mengalami masa transisi dimana beberapa orang yang masih abai dan belum tertarik untuk menggunakan new media. Padahal sebenarnya justru kita dimudahkan dalam banyak hal. Dari sudut pandang komunikasi, perkembangan media baru menjadi salah satu kunci untuk dapat berkomunikasi dengan jauh lebih baik dan meminimalisir terjadinya noise atau gangguan.

McQuail medefinisikan media baru sebagai wadah dimana segala sesuatu pesan atau informasi dapat lebih terpusat dan rinci, serta mudah disalurkan dengan menggunakan tegnologi internet sehingga melibatkan audiens untuk meningkatkan proses interaksi dan komunikasi. Rovolusi informasi membuat new media berkembang diberbagai aspek kehidupan manusia. Internet berkembang untuk memudahkan dan membawa pengaruh yang baik sebagai solusi mengenai berbagai masalah yang berkaitan dengan komunikasi.

Facebook menjadi platform media baru pertama yang pernah saya jelajahi. Bermain facebook dapat mengetahui orang lain dan juga untuk mengenalkan diri kepada dunia maya. Fitur-fitur yang mulai berkembang menjadi icon aplikasi tersebut digemari oleh banyak orang. Fungsi utamanya adalah untuk menambah pertemanan, ada juga sebagai ajang untuk membuka lapak industri usaha kecil yang dapat dipromosikan. 

Saat ini banyak aplikasi-aplikasi yang lebih unggul dan beragam untuk berinteraksi melalui media sosial. Justru dengan adanya perkembangan media ini mampu memberikan dampak positif serta sebagai peluang untuk berinteraksi dengan oranglain tanpa batas dan memudahkan menjalani aktivitas sehari-hari.

Pengalaman saya menggunakan media baru masih dapat saya nikmati hingga detik ini. Salah satunya unggahan postingan story experience seperti ini. Informasi ataupun isi pesan yang disampaikan akan dengan mudah tersebar tanpa batasan apapun. Memanfaatkan teknologi media baru itu perlu, di samping untuk memudahkan dalam mendapatkan informasi, media baru juga akan meminimalisir adanya kertas yang digunakan sebagai media dalam era media konvensional yang dapat menjaga kelestarian pohon agar tidak dengan sembarang ditebangi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline