Lihat ke Halaman Asli

Analisis Nilai Moral Dalam Cerpen Renjana Karya Risda Nur Widia

Diperbarui: 13 Juli 2022   21:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nilai moral adalah nilai-nilai yang terkait dengan tindakan baik dan buruk yang memandu kehidupan manusia secara umum. Pendapat lain menyebutkan pentingnya nilai moral sebagai nilai yang dapat mendorong orang untuk bertindak dan sebagai sumber motivasi. Oleh karena itu, nilai-nilai moral cenderung mengatur dan membatasi tindakan kita dalam kehidupan sehari-hari.

Moral adalah suatu pedoman dalam perilaku yang diterapkan kepada setiap individu untuk bersosialisasi dengan individu lainnya, sehingga terjalin rasa saling menghormati dan menhargai sesama manusia.

Pendapat lain mengatakan moral bermakna sesuatu yang bertautan dengan kaidah- kaidah tingkah laku; akhlak; budi pekerti, yang kemudian membentuk karakter dalam diri seseorang sehingga dapat menilai dengan benar sesuatu yang baik dan buruk di dalam kehidupan.

Pada tugas telaah novel kali ini saya ditugaskan untuk menganalisis nilai moral dalam cerpen Renjana karya Risda Nur Widia. Berikut hasil penelitian saya.

1. Hubungan dengan sesama

hubungan antara anak dengan ibu

Dalam cerpen Renjana karya Risda Nur Widia ini terdapat kutipan yang memperlihatkan ada hubungan yang sangat erat antara anak dengan ibunya.

Data 1

"Bila ada seorang yang terus memikirkanmu, maka di sanalah tempatmu untuk pulang?" (Renjana. Hlm 1)

Data 2

"Itu adalah kata Ibu beberapa tahun lalu. Sebelum aku pergi meninggalkan rumah. Memang, setelah lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan sebagai koresponden salah satu perusahaan media di Berlin, aku pergi meninggalkan rumah dan Ibu. Aku hidup sebagai pengelana di negeri orang. Hari-hariku tidak lagi dipadati dengan percakapan hangat dengan Ibu, tetapi diganti laporan kerja, rutinitas berangkat kantor, dan kesepian-kesepian yang aku lalui seorang diri di Eropa. Apalagi selama meninggalkan rumah, dua tahun---dan sepanjang waktu itu juga belum pernah pulang---aku merasa ada yang hilang dalam hidup. Aku merasa ada yang membuatku makin asing di tengah perantauan." (Renjana. Hlm 1)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline