Lihat ke Halaman Asli

Dalam Diam

Diperbarui: 2 April 2023   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gemeletak pecahan kayu terbakar anala, memecah sunyi.

Lidah mu menarikan tarian memukau bergerak erotis, berbahaya.

Terpapar radiasi memencar memberi racun karbon monoksida walau nuansa hangat merayap.

Akankah kau hisap racun itu diantara rasa hangatmu?

Aku mencoba meraih menyadarkan,

Terlalu banyak kau hisap racun yang terbalut kehangatan.

Merajuk dalam duka kau bertahan, 

Pedihmu aku tahu, 

Racun itu telah merasuk rongga membakar parumu hingga kau muntahkan dalam tangis.

Dalam diam,

Aku hanya dapat memberikan kehangatan semu, tanpa ikrar

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline