Lihat ke Halaman Asli

Huruf “M” dari Manusia. Tahukah Anda?

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Usia remaja adalah usia dimana mereka dihadapkan pada sebuah kehidupan untuk memilih jalan mana yang baik dan mana yang buruk. Berdasarkan kenyataan yang ada peran remaja saat ini sangat dibutuhkan sebagi penggerak perubahan dalam kemajuan sebuah negara. Tatanan dalam kehidupan remaja juga dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam maupun dari luar. Untuk menciptakan sebuah genarasi yang sehat tentunya perlu diimbangi dengan etika serta moral remaja yang bersih dan berkarakter pada diri setiap individunya. Etika merupakan sebuah tatanan sikap dan perilaku seseorang berdasarkan suatu sistem tata nilai dalam masyarakat. Sedangkan moral merupakan ajaran baik atau buruk yang dapat diterima secara umum oleh masyarakat akibat perbuatan yang dilakukan seseorang. Mengingat peran remaja yang begitu besar dalam masyarakat maka hubungan etika dan moral memang saling memepengaruhi.

Dewasa ini banyak kita temukan remaja yang mengalami degradasi moral. Bukan hanya dilingkungan masyarakat degradasi moral juga kerap kita temukan pada lembaga pendidikan. Merasa prihatin memang ketika kita melihat tayangan televisi dan berita di media massa bahwa semakin banyaknya perilaku menyimpang yang dilakukan oleh generasi-generasi muda atau para remaja. Marakanya kasus kriminalitas, tawuran antar pelajar, free sex remaja, narkoba serta konflik yang berujung pada kekerasan membuktikan bahwa lemahnya etika dan moral para remaja. Bukan hanya itu tayangan televisi yang tidak senonoh dan mudah sekali diakses adalah salah satu penyebab kerusakan moral pada remaja. Hal ini tentunya menambah angka penyimpangan sosial pada usia-usia remaja. Kondisi seperti ini memperkuat asumsi bahwa moralitas generasi muda khususnya pada remaja telah mengalami penurunan dan perlu adanya perbaikan moral untuk membentuk karakter yang baik.

Dibutuhkan alat kontrol sosial yang kuat untuk menanggulangi masalah seperti ini, kondisi seperti ini bukan lagi sekedar deviasi dalam masyarakat tetapi sudah menjadi tindakan patologi yang membudaya karena terjadi berulang-ulang dan dapat ditemukan setiap saat. Untuk itu alat kontrol sosial yang baik seperti peran keluarga khususnya orang tua dalam menjaga serta mengawasi anak sangat dibutuhkan, penanaman nilai-nilai agama yang seharusnya juga dikuatkan oleh lingkungan sekitar baik dari lingkungan keluarga, maupun lingkungan masyarakat serta peran dari lembaga pendidikan dalam membentuk generasi penerus dengan membangun karakternya (caracter building) guna menciptakan individu-individu yang berkualitas, unggul, dan berbudi pekerti yang baik. Akan tetapi, dalam lembaga pendidikan sendiri dalam menciptakan sebuah tatanan dalam diri individu hal yang perlu diperhatikan adalah cara penyampaiannya, artinya pembentukan karakter siswa tidak hanya dilakukan dengan proses transfer ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) saja melainkan adanya transformasi nilai-nilai budi pekerti (transfer of value) sehingga dukungan untuk pembentukan karakter seorang remaja yang baik dapat terlaksana dengan maksimal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline