Rezim Zionis Israel pimpinan PM.Benyamin Netanyahu semakin terjerumus tidak tentu arah ,karena negara"piaraan"AS dan sekutunya itu kini semakin terjebak kedalam situasi dimana keuntungan yang dicapai jauh lebih kecil daripada kerugian yang harus ditanggung oleh Rezim Zionis israel itu sendiri.Penulis artikel Yeruzalem Post,Sherwin Pomerant dalam artikelnya menulis bahwa rezim Zionis israel kini semakin cepat terjerumus kejurang perang yang tidak tentu arahnya,menyebabkan warga Zionis israel sudah merasakan suasana yang sangat tidak nyaman sambil mengecam PM.Benyamin Netanyahu yang tidak mampu melindungi warganya sendiri.Sementara perang yang dikobarkan PM.Benyamin Netanyahu dengan kabinet perangnya sudah menewaskan ribuan serdadu IDF putra terbaik Zionis israel,namun masih belum mampu membebaskan ratusan sandera yang ditahan oleh para pejuang kemerdekaan Palestina di jalur gaza.
Salah seorang penghamat militer purnawirawan Mayor Jenderal Fayez Al Duwairi kepada jariongan TV Aljazira mengatakan bahwa Organisasi perlawanan Hizbullah melancarkan serangasn dengan rudal balistiknya jarak jauhnya mampu menerobos sistem pertahanan Iron Dom Zionis Israel jauh ke Tel Aviv,yang menimbulkan tanda tanya besar terhadap kecanggihan Iron Dom yang selama ini sangat dibanggakan oleh Tel Aviv,namun tidak mampu mencegat rudal malak dan rudal-rudal Fatih 110 yang diduga kuat merupakan rudal-rudal balistik made in Republik Islam Iran dengan jarak jangkauannya berkisar antara 250-300 kim tersebut.
Kebobolan sistem pertahanan udara Iron Dom Zionis israel itu menimbulkan kepanikan warga negara Zionis ,karenanya Sherwin Pomerantz mengatakan perlu dicari solusi sepihak untuk mengakhiri peperangan yang sudah tidak tentu arah sehingga menimbulkan kekacauan yang berdampak semakin parahnya krisis ekonomi ,politik dan berbagai aspek sosial lainnya.Sementara itu ,Menteri Kehakiman rezim Zionis israel Yrif Levin merencanakan reformasi undang-undang yang mendapat protes keras dari warga Zionis israel .Para pengunjuk rasa terus menekan rezim pimpinan PM.Benyamin Netanyahu karena semua krisis yang kini menimpa warga Zionis israel justru karena sikap keras kepalanya pemimpin partai ekstrimis sayap kanan Likud(Benyamin Netanyahu),Otzma (Itamar Bwen Gvir),Yesrael beitenui(Liberman) dan Relious Yahudi(Bezalel Smotrich.
Desakan untuk mengakhiri genosida terhadap palestina,Libanon sebelumnya sudah dilalakukan oleh Menteri pertahanan (Menhan) Zionis israel saat itu Yoav Galanz ,dan jubir IDF Daniel hagari ,Herzi Halevi namun Benyamin Netanyahu menolaknya.Bahkan kemudian salah seorang anggota Knesset yang mantan Menhan Gannz mengundurkan diri dari kabinet perang ,yang selanjutnya PM.Benyamin Netanyahu memecat Yoav Galanz dari jabatannya sebagai menteri pertanIhan lalu digantikan oleh Yesrael Kanz yang dengan segera menyerukan penghancuran jalur Gaza sebagaimana halnya seruan Itamar ben Gvir dan Bezalel Smotrich.Oleh karenanya sekiranya kabinet perang masih terdiri dari politisi -politisi partai ekstrimis sayap kanan seperti itu mustahil perdamaian diregional Timur Tengah akan terwujud.
Dalam kontek konstalasi seperti itu waarga Zionis israel semakin banyak yang kabur dari negaranya ,karena mereka khawatir rezim Zionis israel pimpinan PM.Benyamin netanyahu tidak mampu lagi melindunginya.Sementara korban dipihak pasukan IDF justru semakin signifikan meskipun Zionis israel merahasiakaannya.Korban sesungguhnya diyakini lebih besar dari apa yang diumumkan secara resmi oleh rezim Zionis israel .Suatu indikasi memperlihatkan bahwa beberapa lahan baru sedang disiapkan untuk pemakaman serdadu IDF yang tewas di jalur Gaza dan Libanon.Menurut Yedioth Ahronoth dalam laporannya yang dikutip Chanel 12 bahwa kini sedang dipersiapkan 600 makam baru yang siap menerima mayat-mayat serdadu IDF yang tewas di jalur Gaza dan Libanon.
Kendatipun sudah 43900 warga sipil palestina tewas,104500 warga lainnya menderita luka-luka yang sebagian besarnya terdiri dari wanaita dana anak-anak ,198 jurnalis dan 233 staff UNRWA tewas di gaza ,namun Zionis Israel belum mampu menaklukkan perlawanan para pejuang kemerdekaan Palestina.Perlawaanan Hizbullah di Libanon juga belum mampu dikalahkan oleh Zionis israel meskipun sudah 3000-an warganya tewas,puluhan ribu lainnya luka-luka serta 2.9 jutaan warga Libanon mengungsi hingga ke Suriah dan Turkiye.Berbagai pelanggaran terhadap hukum huaniter internasional terus dilancarkan oleh rezim Zionis israel ,akan tetapi keuntungan yang diperoleh lebih kecil dari pada kerugian yang harus dibayar oleh PM.Benyamin Netanyahu dan antek-anteknya.
Memang sesuatu yang sudah dimulai lebih sulit untuk diakahirinya,begitu pula dengan keadaan yang sedang dialami oleh rezim penjajah Zionis israel yang semakin terjerumus kedalam jurang yang tidak menentu arahnya .Kedepan juga kelihatannya tidak lebih baik dari apa yang sedang dialami Zionis israel sekarang,apalagi ketika Donald trump mulai bertugas di Gedung putih februari 2025 diperkirakan genosida terhadap palestina,Libanon semakin berkobar.Perkiraan ini bukan tanpa alasan yang kuat jika menyaksikan beberapa orang yang ditunjuk sebagai anggota kabinet presiden terpilih Donald trump yang terdiri dari orang-orang yang menganut Islamofobia dan anti Palestina seperti halnya kandidat Menhan AS Pete Hegth yang sangat Zionis dan anti keberadaan negara Palestina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H