Meskipun berita kematian jenderal Herzi Halevi masih simpang siur,namun rezim Zionis israel semakin panik karena gempuran gerakan Hizbullah dari Libanon semakin sistematis dan massiv .Apalagi serangan yang dilancarkan gerakan Hizbullah terhadap berbagai wilayah Zionis Israel semakin berdampak kerusakan besar diberbagai wilayah negara piaraan AS tersebut,terutama serangan ratusan drone Hizbullah ke barak Za'it wilayah Binyamina Giv'at Ada minggu malam 13 Oktober 2024 yang menewaskan empat serdadu IDF dan 60 lainnya menderita luka-luka.Dari sinilah muncul kehebohan bahwa salah satu yang tewas itu adalah jenderal Herzi halevi sebagaimana diunggah oleh akun twetter (X)Dr.Anastasia Maria Loupis tokoh media sosial terverifikasi yang memiliki satu juta pengikutnya.
Pemilik akun x itu menyebutkan laporan awal tewasnya jenderal Herzi Halevi ,senada dengan itu penggiat media sosial terkenal akun x SilencedSirs terverifikasi itu juga menggugah foto yang menunjukkan gambar dan nama sang komandan tertinggi militer yang dicoret merah dengan keterangan "terbubuh".Baik akun X milik Dr.Anatasia maria Loupis maupun akun X SilencedSrs merupakan akun-akun yang terverifikasi memiliki jutaaan pengikutnya menyebabkan laporan tersebut bisa diyakini kebenarannya.Sementara itu penggiat media sosial Amerika Serikat(AS)Jackson Henkle dalam akun x yang terverikasi juga mengunggah bahwa Jenderal Herzi Halevi terbunuh oleh serangan Hizbullah dengan Drone Freber Optic yang canggih minggu malam 13 Oktober 2024 ,ujar pemilik akun X yang memiliki jutaan pengikutnya tersebut.
Kendatipun demikian hebohnya berita tentang kematian jenderal Herzi Halevi tersebut dimedia sosial ,namun sejauh ini belum ada komentar resmi apapun dari rezim Zionis Israel terkait berita itu.Jurnalis Sulaaiman Ahmad yang memiliki setengah juta pengikut itu juga menyebarkan kabar tersebut dengan merujuk kepada laporan yang belum dikonfirmasi.Menurut Jerusalem Post bahwa berita tentang kematian jenderal Herzi Halevi itu adalah palsu,meskipun begitu belum ada laporan resmi dari rezim Zionis israel.Terkait berita tentang kematian jenderal Herzi Halevi sudah terdengar setelah tewasnya pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah 27 September 2024.
Kesimpang siuran berita tentang kematian jenderal Herzi Halevi bisa dimaklumi karena kabinet perang rezim Zionis israel sejak melancarkan genosida terhadap Palestina memberlakukan sensor amat ketat terhadap semua berita media sosial .Bahkan untuk menutupi berbagai laporan objektif oleh media ,rezim Zionis israel telah membunuh 179 jurnalis dan para pekerja media massa di jalur Gaza dan Libanon.Rezim Zionis israel menyerbu dan menutup markas jaringan TV Aljazira di Palestina,menyebabkan berbagai berita sulit dikonfirmasi kebenarannya.
Daalam konteksi ini berbagai berita tersebut belum tentu benar tidaknya ,karena pihak manapun yang terlibat dalam eskalasi yang makin meningkat seperti sekarang ini sulit mendapat berita yang sesungguhnya karena terkait dengan rahasia militer Zionis israel.Begitu dahsyatnya serangan 200 misil balistik hipersonik terhadap Zionis israel yang dilancarkan Republik Islam Iran Selasa malam 1 Oktober 2024 yang menghantam pangkalan udara Nevatim hingga menurut IRGC 20 pesawat jet tempur siluman generasi kelima f -35 hancur,namun masih dibantah oleh Zionis israel yang dibenarkan oleh AS bahwa serangan tersebut hanya berdampak kecil dan tidak efektif,ujar Jack Sulivan.
Namun demikian komunitas internasional bisa menyaksikan bagaimana dahsyatnya serangan 200 missil balistik dan hipersonik yang berpresisi tinggi terhadap berbagai pangkalan militer Zionis israel,yang tidak satupun serangan Republik Islam Iran mengenai pemukiman Yahudi karena targetnya memang situs-situs militer Zionis israel.Berbeda dengan Zionis israel yang menargetkan berbagai fasiitas hajat hidup warga sipil Palestina,menyebabkan tewasnya 42000 lebih warga sipil dan melukai lebih 97000 warga sipil lainnya.Selain itu karena genosida yang dilakukan Zionis israel begitu sistematis massiv berbagai rumah ibadah,rumah sakit ,sekolah-sekolah rata dengan tanah,179 jurnalis dan pekerja media sosial tewas dan 222 staff UNRWA tewas.Sementara ribuan lainnya disinyalir masih tertimbun dibawah reruntuhan 95 persen bangunan gedung kamp pemukiman warga Palestina.Korban di wilayah pendudukan Tepi barat lebih 767 warga sipil tewas dan ribuan lainnya luka-luka serta 12000 warga sipil lainnya ditangkap oleh rezim Zionis israel.Kini di Libanon saja sudah lebih 2500-an warga sipil tewas ,9500 lainnya menderita luka-luka.Bahkan pasukan Zionis israel menyerang pasukan penjaga perdamaian PBB(UNIFIL)menyebabkan dua prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL menderita luka-luka.
Memang rezim Zionis israel mampu merekayasa media sosial untuk merekayasa opini publik internasional sesuai dengan kehendaknya,karenanya sulit mendapat laporan yang objektif terhadap berita apapapun terkait genosida Zionis israel terhadap Palestina,Libanon,Suriah,Iraq dan Houthi.Sementara AS yang mendominasi berbagai media internasional juga mendukung Zionis israel dalam berbagai hal,karena Gedung Putih sudah dibeli oleh organisasi Yahudi internasional terutama AIPAC yang mewarnai sikap Gedung Putih terhadap genosida Zionis israel di jalur Gaza,tebing barat,Libanon da lain sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H