Lihat ke Halaman Asli

Nurdin

Guru Sejarah

Konstalasi Politik "Paman Sam" Makin Panas, Simpatisan Partai Republik Menembaki Donald Trump

Diperbarui: 15 Juli 2024   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Komunitas internasional dikejutkan oleh peristiwa penembakan yang dilakukan salah seorang simpatisan Partai Republik Thomas Mathew Croock terhadap kandidat pilpres partai Republik Donald Trump Sabtu sore 13 Juli 2024 .Penembakan yang terjadi saat Donald Trum berkampanye di Butler Pensylphania itu  menewaskan dua orang  termasuk pelakunya sendiri dan  melukai dua warga lainnya yang menghadiri kampanye tersebut.

Insiden tersebut seketika menimbulkan berbagai kehebohan serta tanggapan dari berbagai pihak ,bahkan  ada diantaranya yang mensinyalir bahwa suatu konspirasi berada dibalik penembakan ,namun ada juga yang berasumsi pula penembakan tersebut erat kaitannya dengan persaingan politik menjelang pilpres 5 November 2024 di negara "Paman Sam"antara Partai Demokrat dengan Partai Republik .Namun demikian sampai artikel ini ditulis belum diketahui motif penembakan yang dilakukan Thomas Mathtew Croock yang berusia 20 tahun salah seorang anggota Partai Republik tersebut.

Boleh jadi upaya pembunuhan terhadap kandidat  pilpres Partai Republik Donald Trump sebagai cerminan ketidak sukaan warga AS yang terdaftar berhak memilih kepada kedua kandidat pilpres ,Joe Biden dari Demokrat dan Donald Trump dari Republik .Sebelumnya beberapa survey yang dilakukan media top  negara adi daya seperti Washington Post,ABC News,Ipsos bahwa 56 persen anggota Partai Demokrat menghendaki pencalonan Joe Biden dalam pilpres 5 November  2024 mendatang tidak dilanjutkan.

Mayoritas anggota partai Demokrat partai yang berkuasa menghendaki Joe Biden mundur dari pencalonannya di pemilu pilpres mendatang,namun Joe Biden tetap nekad melanjutkan pencalonannya bersaingan melawan Donald Trump .Hasil jajak pendapat itu juga menyebutkan bahwa 67 persen warga pemilih terdaftar menginginkan Donald Trump segera mundur dari pencalonannya sebagai kandidat pilpres dari Partai Republik,dan 58 persen warga AS yang terdaftar juga menghendaki supaya supaya Joe Biden dan Donald Trump tidak mencalonkan dirinya sebagai kandidat pilpres pada pemilu 5 November 2024 mendatang.

Jika Donald Trump yang berusia 78 tahun banyak terlibat dalam berbagai masalah hukum sehingga berulangkali berurusan dengan kepolisian dan pengadilam Amerika Serikat(AS),sementara JOe Biden yang berusia 80 tahunan diyakini kurang sehat mental kognitif .Pada tanggal 30 Juni 2024 ,partai Republik merilis suatu hasil jajak pendapat warga AS bahwa 45 persen anggota partai Demokrat menghendaki Presiden AS Joe Biden Mundur dai pencalonannya sebagai kandidat pilpres di pemilu AS.

Sementara jajak pendapat yang dilakukan oleh jaringan TV CBS ,bahwa 72 persen pemilih meyakini Joe Biden tidak sehat mental.Anggota PartaiRepublik dari negara bagian Texas,Chip Roy meminta waakil Presiden Kamala Haris segera membentuk kabinet guna minta Amandemen ke 25 Konstitusi AS untuk menjalankan kekuasaan.Chip Roy menambahkan pula,bahwa Presiden AS JOe Biden telah memperlihatkan ketidak mampuannya dalam menjalankan pemerintahan.            

Sejumlah pejabat top Paratai Demokrat minta Joe Biden mundur dari pilpres AS,sebagaimana pernyataan yang dikemukakan George Clooney penggalang dana bagi kampanye Joe Biden bahwa Joe Biden bukan orang yang sama seperti tahun 2020.Mantan Ketua House Of Representative ,Nancy  Peloci menulis di akun X(Twetter)pribadinya bahwa Joe Biden harus segera memutuskan apakah tetap dalam persaingan menuju Gedung Putih.

Axios juga melaaporkan bahwa pemimpin mayoritas Senat ,Chuck Schumer secara pribadi mengisyaratkan terbuka dengan kandidat lain dari partai Demokrat selain Joe Biden.Senator Peter Welch juga menulis opini Rabu 10 Juni 2024 bahwa Presiden Joe Biden harus mundur.

Peter Welch merupakan Senator pertama dari Partai Demokrat secara eksplisit yang meminta Presiden Joe Biden mundur dari pilpres.Laporan Fox News yang dikutip Reuters ,bahwa beberapa senator Demokrat menyampaikan keberatan mereka dalam pertemuan dengan Joe Biden (Kamis,11 Juli 2024).

Terkait masalah poiitik yang semakin  memanas menjelang pemilu pilpres 5 November 2024 ditengah penolakan  warga AS terhadap kedua kandidat pilpres itu kontra  kenekatan Joe Biden dan Donald Trump tetap mencaalonkan dirinya semakain menambah panas konstalasi politik di negara adi daya itu.Dalam konteks ini tidak mustahil insiden penembakan tersebut justru dipicu oleh kekisruhan politik yang melanda AS yang merambah kepanikan rezim Zionis israel .

PM.Benyamin Netanyahu dalam menanggapi insiden penembakan di Butler Pensylphania tersebut dengan mengadakan rapar darurat kabinet perangnya.PM.Benyamin Netanyahu khawatir hal yang dialami Donald Trump akan menimpa dirinya,karenanya kabinet perangnya yang terdiri dari beberapa anggota Knesset dari Partai ekstrimis sayap kanan mencoba membentengi dirinya dengan lebih ketat lagi .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline