Gambar:Reuters Sudah sepekan junta militer menguasai Mesir,dan menunjuk Adly Mansour sebagai presiden sementara sampai terbentuknya pemerintahan baru awal tahun depan.Untuk itu Adly Mansour sudaha mengangkat Perdana Menteri Hazem Albeblawi Selasa 9 Juli 2013,mantan menteri keuanagan yang sudah berusia 76 tahun sehingga kandidat sebelumnya yang disebut-sebut Muhammad El baraday tersingkir. Bersaman dengan itu pula Kejaksaan Agung Mesir mengeluarkan surat perintah penangkapan para elite Ikhwanul Muslimin ,Muhammad Badhei dan pimpinan Partai Kebebasan dan keadilan(FJP)lainnya yang dituduh sebagai provokator dalam aksi - hari Senin 8 Juli 2013 yang menewaskan 52 orang dan ribuan lainnya mengalami cedera.Padahal penembakan itu dilakukan oleh aparat militer,termasuk seorang wartawan ditembak oleh sniper. Presiden sementara Adly Mansour sudah menetapkan jadwal pemilu Parlemen lima bulan kedepan,yang dua bulan berikutnya akan diadakan pemilu Presiden .Namun demikian jika menyaksikan strategi yang dilakukan rejim militer Mesir kelihatannya mereka sedang berupaya untuk memecah belah kekuatan Ikhwanul Muslimin,dengan perintah penangkapan pimpinannya seiring merangkul yang lainnya. Meskipun AS sudah mengatakan,bahwa tidak mendukung kelompok manapun di Mesir tetapi Barack Obama ingatkan Mesir supaya secepatnya kekuasaan diserahkan kepada sipil.Strategi Barack Obama juga kelihatannya tidak juga mendukung Presiden terguling Muhammad Mursi,bahkan disinyalir Washington secara diam-diam berada dibalik "layar"bersama Arab Saudi,Kuweit,UAE mendukung Junta Militer tersebut. Kerajaan-kerajaan Arab teluk itu memang tidak senang kepada pemerintahan demokrasi pimpinan Muhammad Mursi yang semakin dekat dengan Republik islam Iran,Hamas dan juga Turki.Arab Saudi, Kuweit ,UAE memberi bantuan kepada junta Militer Mesir sebesar US$ 8 Milyar Rabu 10 juli 2013 untuk mempercepat pembentukan pemerintahan baru di Mesir.Ketiga monarchi itu sangat berkepentingan supaya Mesir itu tidak dikuasai oleh Ikhwanul Muslimin,yang bisa mengekpor revolusinya ke Arab Saudi ,Kuweit dan juga UAE . Strategi yang dilakukan monarchi Arab tersebut mirip dengan apa yang dilakukan AS selama ini,jika AS seakan-akan mendukung pemerintahan Muhammad Mursi karena dipilih secara demokratis ,namun lebih baik sekiranya yang berkuasa itu bukan dari Ikhwanul Muslimin.Sementara Arab Saudi,Kuweit,UAE juga demikian meskipun tujuannya berbeda dengan AS,karena kalo AS terkait dengan eksistensi Israel maka Arab Teluk itu terkait dengan kekhawatiran pengaruh revolusi Mesir merembes kenegara teluk tersebut. Dalam konteks ini kemungkinan besar Paman Sam menggunakan tangan-tangan raja minyak Arab Saudi, Kuweit,dan juga United Arab Emiret(UAE)itu untuk menggerakkan junta militer menggulingkan Presiden Muhammad Mursi.Arab Saudi sudah lama berebut pengaruh dengan Mesir di kawasan Timur tengah,yang diperkirakan sekiranya Muhammad Mursi masih berkuasa maka pengaruh Arab Wahabiyah itu akan sirna di kawasan.Presiden Muhammad Mursi meskipun terus mendapat rongrogan dari kelompok oposisi dan kalangan militer ,tetapi masih mampu mendamaikan Israel-Hamas,serta Cairo saat itu makin dekat akrab dengan Teheran,Amman dan juga Ankara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H