Lihat ke Halaman Asli

Nurdin

Guru Sejarah

Aparat Keamanan Kecolongan,Bom Kembali Mengguncang Poso !

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Operasi gabungan yang di lancarkan Kapolda Sulawesi Tengah untuk menangkap para teroris pembunuh dua anggota Polisi Poso,Andi Tapa dan Brigadir Sudirman ( yang hilang 8 Oktober lalu dan diketemukan tewas 16 Oktober) belum juga membuahkan hasilnya, kota Poso kembali di guncang bom yang disinyalir juga di lakukan oleh kelompok Tamanjeka itu. 


Tamanjeka di desa Masani,Kabupaten Poso di duga kuat sebagai tempat pusat latihan kelompok garis keras tersebut,karenanya sejak minggu lalu Tamanjeka sudah di jaga ketat di sembilan titik untuk menutup akses kelompok teroris itu.Akan tetapi kelompok teroris kelihatannya bisa berkelit dari hadangan ratusan aparat gabungan TNI,Brimob atau kepolisian yang menyisir Tamanjeka pegunungan Potong.                  


Menurut Kapolres Poso, Ajun Komisaris Besar Eko Santoso  hari Senin Pagi pukul 06.15   wita bom   yang diduga diletakkan dibelakang Pos Polisi lalu Lintas Poso meledak,yang melukai seorang anggota Polisi lalu lintas Btipda Rusliadi dan seorang  satpam BRI, Muhammad Akbar yang  kebetulan melintas kawasan yang masih sepi itu.Dan sebelaumnya ,pukul 0.200 wita sebuah Gereja di kelurahan Madale di bakar  yang diduga ajuga dilakukan oleh kelompok Tamanjeka itu.                                                                         


Kelihatannya para kelompok Tamanjeka berupaya mengalihkan perhatian aparat keamanan yang sedang mengepung tempat-tempat yang di duga sebagai pusat latihan mereka di Gunung Potong,sehingga mereka menyebar teror di Poso untuk mengurangi tekanan terhadap kelompok mereka di Tamanjeka itu. Sementara itu sebelumnya para pelau teror Poso terkait JAT,seperti tudingan Kepala BIN Marchiano namun di bantah keras oleh JAT.Bahkan JAT(Jamah An Sharaut Tauhid) sekarang melancarkan protesnya ke Mabes Polri dan juga BIN di Jakarta.                                                                              


Menurut laporan dari Poso,bahwa para pelaku teroris di Poso bukan warga asli Sulawesi Tengah akan tetapi mereka berasal  dari luar Poso meskipun enggan menyebutkan daerah asal mereka tersebut.Beberapa bulan terakhir aktifitas mereka cenderung meningkat,baik berupa penembakan Polri dan warga Poso, pembakaran rumah-rumah ibadah sampai pemboman Pos-Pos Polisi.                                          


Bahkan menurut TB.Hasanudin anggota  Komisei 1 DPR dari fraksi PDI-P para pelakuteroris Poso di tengarai terkait dengan jaringan  teroris di Solo, Jawa Tengah.Dan hal seperti  ini juga pernah di  kemukakan  oleh   Arsyad Mbai, Kepala BNPT bahwa selain jaringan teroris terbesar di Indonesia terdapat di Solo, Propinsi Jawa Tengah   juga  jaringan    lainnya terdapat di Poso.Dan mereka berpusat di Tamanjeka,di kawasan terjal Gunung Putong,kabupaten Poso ,Propinsi Sulawesi Tengah..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline