PPara pemimpin dunai Muslim mengadakan sidang darurat terkait masalah krisis Suriah dan juga Rohingya Myanmar,dan Suriah akan dicoret dari keanggotaan di Organization of Islamic Cooperation(OIC) meskipun mendapat tantangan keras dari Republik Islam Iran.
Dalam sidang yang mewakili sekitar 1,5 milyar umat Muslim sedunia itu juga di hadiri oleh Presiden Republik Islam Iran Mahmud Ahmadinejav yang mayoritas Syiah kemungkinanya akan berdebat dengan Raja Abdullah,Arab Saudi yang mayoritas Sunni sebagai tuan rumah.Kedua negara Teluk tersebut memang sudah lama berseteru ,namun OIC tentunya tidak menghendaki soal itu berlarut-larut karena soal Suriah dan Muslim Rohingya sangat mendesak.
Pertemuan OIC yang diadakan di Istana Kerajaan As Safa,Mekkah dimulai pada malam ke 26 Ramadhan dimalam turunnya Al Qur'an yang dihadiri oleh wakil dari 57 negara anggota OCI yang meliputi Asia, Afrika, Eropa dan juga Amerika Latin.Selain masalah Suriah yang semakin memanas,sehingga banyak juga negara OIC menyerukan supaya Bashar Al Assad mengundurkan diri dari jabatannya.Dan negara negara Liga Arab akan memberikan suaka politik baginya,mmeskipuin mendapat tantangan juga dari kelompok oposisi.
Sementara masalah Muslim Rohingya sudah menjadi perhatian serius OIC sehingga sikap rejim junta militer Myanmar mulai berubah drastis, akan menerima Muslim Rohingya sebagai warga negara setelah mengubah undang kewarganegaraannya terlebih dahulu yang dibuat oleh junta militer Ne Win.Jenderal U Thein Sein juga berjanji akan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan bagi Muslim Rohingya-Arakan ,sebagimana dikemukakannya kepada Sekjen OIC Nekmedden Ichsanoglu.
Dalam kontesk ini Kerajaan Arab saudi akan mendanai pembangun berbagai lembaga pendidikan di wilayah Rakhine,serta berbagai sarana dan prasaranalainnya bagi masayarakat negara bagaian Rakhine-Arakan tersebut.Bantuan ini bukan hnaya untuk muslim Rohingya saja,tetapi bagi seluruh masyarakat kawasan itu,ujar Menlu Turki Ahmed Novoglu yang mengunjugi Rakhine bersama isteri PM.Turki ,Amine beberapa hari lalu.Turki dan Arab saudi sudah menjanjikan bantuannya ke Rokhine sekitar US$ 100 juta untuk membangun berbagai kerusakan yang ditimbulkan oleh konflik berkepanjangan itu,terutama soal- soal pendidikan yang sebelumnya tidak diberikan oleh Myanmar karena Muslim Rohingya -Arakan dianggap bukan warga negaranya.
Terkait masalah Rohingya Ketua PMI ,M.Yususf Kalla telah menjanjikan akan membangun sekitar 8000 rumah di negara bagian paling barat Myanmar tersebut,sehingga masalah Muslim Rohingya kelihatannya akan bisa dituntaskan secepatnya asalkan terjadi suatu kordinasi dan pemahaman yang positif dengan junta militer Myanmar. Perubahan sikap junta militer Jenderal Thein Sein terkait perhatian dunia Muslim kepada konflik di Rokhine itu semakin besar seiring kunjungan Sekjen OIC,Ketua PMI dan sidang OIC yang sedang berlangsung di Arab Saudi itu.Junta militer Myanmar meyakininya,bahwa proses pengentasan masalah-masalah Asia lebih baik dilakukan oleh bangsa dan negara Asia sendiri yang lebih memahami tradisi kebudayan Asia.Semoga saja masalah -masalah tersebut bisa segera tuntas,sehingga Muslim Rohingya bisa menata kembali berbagai aspek sosial kehidupannya yang berantakan selama ini.
Begitu pula masalah-masalah dunia muslim lainnya,seperti Muslim Moro di Mindano dan pulau Palawan kepulauan Pilipina,Suriah ,Afghanistan,Somalia dan masalah-masalah minoritas muslim di Eropa dan AS sebagainya bisa dibahas proses pengentasannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H