Lihat ke Halaman Asli

Nurdina Rahmi

Universitas Pelita Bangsa

Pengaruh Punishment, Kompetensi, Konflik, dan Penurunan Kinerja Driver Ojek Online

Diperbarui: 21 Oktober 2024   18:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Permasalahan kinerja driver ojek online merupakan isu yang kompleks dan melibatkan berbagai faktor, mulai dari masalah internal perusahaan hingga tekanan dari luar seperti persaingan yang ketat dan perubahan regulasi. Dalam konteks ini, salah satu upaya perusahaan untuk menjaga kinerja pengemudi adalah melalui penerapan punishment atau hukuman sebagai bentuk pengendalian. Punishment dalam dunia kerja biasanya diterapkan dengan tujuan untuk mencegah kesalahan yang sama terulang atau sebagai tindakan korektif terhadap perilaku yang tidak sesuai dengan standar perusahaan. Namun, dalam praktiknya, punishment sering kali memicu respon negatif, seperti penurunan motivasi dan stres kerja yang berujung pada menurunnya kinerja pengemudi (Wijaya et al., 2023).

Faktor kompetensi konflik di antara pengemudi juga menjadi isu penting yang mempengaruhi kinerja mereka. Kompetensi konflik dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menangani dan menyelesaikan konflik secara efektif. Dalam lingkungan kerja yang melibatkan banyak individu dengan latar belakang dan kepentingan yang berbeda, seperti dalam layanan ojek online, konflik tidak dapat dihindari (Afrianto, 2023). Konflik antar pengemudi atau antara pengemudi dan manajemen dapat muncul karena berbagai alasan, termasuk ketidakpuasan terhadap sistem bagi hasil, perlakuan yang dianggap tidak adil, atau perbedaan persepsi terhadap aturan yang diterapkan. Ketika pengemudi tidak memiliki kompetensi yang memadai untuk mengelola konflik ini, konflik yang terjadi akan berlarut-larut dan menimbulkan ketegangan yang memengaruhi kinerja mereka.

Faktor-faktor eksternal seperti kondisi jalan, cuaca, dan situasi ekonomi secara umum juga dapat memengaruhi produktivitas para driver ojek online. Beban kerja yang tinggi, ketidakpastian pendapatan harian, serta kurangnya dukungan dari perusahaan penyedia aplikasi juga berpotensi menurunkan kinerja para pengemudi. Penurunan kinerja ini tidak hanya berdampak pada pendapatan pribadi driver, tetapi juga pada kepuasan pelanggan dan reputasi layanan secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji lebih dalam hubungan antara punishment, kompetensi konflik, dan kinerja pengemudi untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang sebenarnya menjadi penyebab penurunan performa dalam sektor ini (Musdahlipah, 2020).

ditulis oleh : Nurdina, Melia, Fibiani, Ahmad Gunawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline