Lihat ke Halaman Asli

Kelompok Teroris Poso Masih Eksis,Mabes Polri Kirim Pasukan Tambahan Ke Poso !

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1356105408319687557

Kelompok Teroris Poso kelihatannya belum bisa di lumpuhkan oleh aparat keamanan ,meskipun sudah melancarkan operasi gabungan sejak aksi-aksi teror Poso  meningkat beberapa bulan terakhir.Operasi gabungan dipusatkan di sekitar kawasan Taman Jeka,Gunung Biru untuk melumpuhkan kelompok yang menculik,dan menewaskan Briptu Andi Tapa dan Briptu Suherman 16 Oktober 2012 lalu. Meskipun  aparat gabungan telah berhasil menggerebek  berbagai tempat persembunyian kelompok teroris Poso ,serta berhasil menyita  berbagai perlengkapan teror mereka namun mereka amasih eksis dan belum berhasil dilumpuhkan secara tuntas. Kelompok  teroris Poso beroperasi layaknya  gerilyawan yanag berani menyergap aparat keamanan secara mendadak ,sebagaiaman mereka lakukan sekitar  jam 10.00 sampai jam 13.00 hari Kamis,20 Desember 2012  di kalora Taambarana.Sergapan mendadak yang  dilakuakan kelompok Poso terhadap patroli Brimob   telah menewaskan Briptu Ruslan,Briptu Wayan Putu Airawa dan Briptu Winarto.Sementara Briptu Siswandi menderita luka tembak di leher dan  Briptu Eko di perut dan tangan kiri ,dan  Biptu Lungguh mengalami luka ringan . Terkait dengan meningkatnya aksi kekerasan di Poso,maka mabes Polri sudah mengirimkan tim bantuannya ke sana,untuk memperkuat operasi gabungan yang sudah di gelar bulan Okrober lalu.Menurut laporan dari Poso belasan orang yang di duga twerkait dengan kelompok teroris Poso  tersebut sudah di tangkap oleh pihak kepolisian , untuk dimintai keterangannya. Mereka terdiri dari berbagai kalangan status sosialnya,mulai dari yang berprofesi sebagai Guru SD ,petani sampai penjual keliling  yang  sekarang sedang di periksa  secara intensif terkait dengan aksi-aksi teror  di Poso akhgir-akhir ini.Beberapa tahun terakhir ini Indonesia  diderai oleh kelompok teroris Solo,Cirebon, Poso dan sebagainya.Menurut Arshad Mbai,bahwa jaringan teroris Indonesia itu berpusat di Solo dan juga Poso. lalu  jika sudah diketahui pusat jaringannya mengapa mereka  masih juga eksis ? padahal puluhan diantara mereka sudah tewas dalam  penyergapan Densus 88,dan puluhan lainnya  berhasil di tangkap dan telah di penjarakan.Oleh karena itu layak dipertanyakan  mengapa  mereka masih eksis ? apakah memang karena memiliki pendukungnya yang membiayai operasi mereka,yang sampai sekarang belum tertangkap .Soalnya yang tertangkap hanya  yang kecil kecil saja,sementara yang besar gembongnya Dr.Azhary,Nurdin M.Toop Dul Matin tewas dalam penyergapan.Dengan tewasnya  gembong-gembong teroris tersebut,maka tertutup rapatlah semua akses-akses  yang menuju kepada tokoh inbtelektualnya yang merupakan sutradara teror di indonesia. Karena belum terkuwaknya siapa sesungguhnya dibelakang aksi teroris di Indonesia itu,sehingga aksi-aksi teror  terus juga bergulir disebabkan pemerintah Indonesia hanya berhasil melumpuhkan teroris kelas terinya saja,dan kelas kakapnya masih  bebas diluaran.Ataupun pemerintah Indonesia belum juga mampu mengidentifikasi faktor apa yang menyebabkan  munculnya  aksi-aksi teror tersebut ? apa faktor ketidak adilan, ketidak meratanya pembangunan,supremasi hukum mandeg ,budaya korupsi di birokrasi yang telah menyebabkan terjadinya aksi-aksi itu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline