Lihat ke Halaman Asli

Peningkatan Pengetahuan Pembuatan Kompos Organik untuk Kemandirian Pupuk Warga Desa Larangankulon Wonosobo

Diperbarui: 21 Juli 2022   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Tim Pemngabdian jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Semarang kembali melaksanakan kegiatan pendampingan masyarakat Desa Larangankulon, Wonosobo meneruskan kegiatan pengabdian tahun 2021 yang mengusung tema kemadirian dalam sanitasi melawan COVID-19. 

Kawasan Desa Larangankulon memiliki potensi pertanian yang menjanjikan karena merupakan daerah dengan curah hujan tinggi dan tanah yang subur. Limbah yang dihasilkan dari pertanian dan rumah tangga saat ini hanya dibuang disungai yang berapa disekitar rumah penduduk ataupun untuk makan ikan dikolam-kolam penduduk. 

Hal ini menyebabkan penumpukan sampah yang berimbas pada pencemaran lingkungan karena munculnya bau di area pembuangan sampan disekitar rumah warga. Limbah yang dihasilkan 80% adalah limbah organic yang dapat menjadi sumber pupuk organic kaya unsur hara untuk meningkatan kesuburan tanah di lahan pertanian warga.

Warga Desa Larangankulon merasa kekurangan pengetahuan dalam pengolahan pupuk organik dengan memanfaatkan sumber bahan baku pembuatan pupuk organik. 

Terkait hal tersebut Tim Pengabdian Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Semarang yang diketuai oleh Nur Dina Amalina, M.Sc., Apt dengan 4 orang anggota Dr. Triastuti, M.Si, Dr. Ir. Sri Wahyuni, M.Si,  Dr. Sri Mursiti, M.Si dan Dr. Nunik, M.Si melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pengenai Pembuatan Pupuk Organik dari limbah sampah rumah tangga.

Dokpri

Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu (16/7) diikuti oleh 60 warga yang mewakili setiap rukun tetangga di Desa Larangan Kulon, Wonosobo. 

Sambutan pembuakaan kegiatan oleh Ibu Lurah dan Dr. Triastuti, M.Si menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya berakhir pada hari ini namun akan dilakukan monitoring lagi pada 3 bulan kedepan. 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kemandirian warga dalam mengolah limbah menjadi pupuk organik. 

Pada kegiatan ini tim pengabdian membagikan cara pengolahan sampah rumah tangga organik manjadi pupuk organik dengan metode Takakura mengunakan kompos bag dan EM4 yang disampaikan oleh Dr. Sri Mursiti, M.Si. 

Pada kegiatan ini juga, setiap warga di bagikan masing-masing 1 kompos bag ukuran besar dan EM4 1 botol untuk dapat di olah mandiri setiap KK.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline