Kelinci adalah salah satu komoditas peternakan yang dapat menghasilkan daging berkualitas tinggi.
Dalam pemeliharaan kelinci salah satu yang memegang peranan penting adalah manajemen pakan. Kelinci yang dikembangbiakan untuk diambil dagingnya akan lebih cepat pertumbuhannya apabila diberi pakan pellet karena nilai gizinya yang tinggi. Selain itu, guna meningkatkan kesehatan kelinci, dapat pula ditambahkan probiotik dalam makanan atau minumannya.
Tim pengabdian UNNES yang diketuai oleh Triastuti Sulistyaningsih dan beranggotakan Nur Dina Amalina, Widi astuti, F. Widhi Mahatmanti, Yuan Maylia dan 3 mahasiswa kimia mengadakan pendampingan pembuatan pakan pellet kelinci di mitra Triyagan Rabbit, Sukoharjo.
Tim pengabdi juga memberikan bantuan alat untuk mempercepat proses produksi pellet berupa mixer dan alat penepung bahan pellet. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan pellet kelinci diantaranya adalah kangkung kering, bekatul, pollar, premix, tepung jagung, nutrified, dan susu khusus hewan.
Bahan-bahan tersebut dicampur menjadi 1 dengan tingkat kelembaban tertentu. Proses pembuatan pakan pellet cukup mudah dan dengan alat yang diberikan ke mitra, produksi pellet dapat dilakukan dalam waktu lebih singkat. Hasil analisis laboratorium akan nilai gizi pakan yang dihasilkan pun sesuai dengan nilai kecukupan gizi yang dibutuhkan oleh ternak.
Namun, pakan ini tidak boleh digunakan sebagai sumber pakan tunggal karena akan menjadikan kelinci terlalu gemuk.
Probiotik yang dikembangkan dalam media pengolahan limbah alkohol ditambahkan dalam minuman kelinci guna meningkatkan kekebalan tubuh kelinci melalui sistem pencernaan yang sehat. Melalui program pengabdian ini, mitra mampu menjaga kesehatan kelincinya dan secara mandiri memproduksi dan memasarkan pakan yang dihasilkan. Selain itu, kotoran kelinci yang dihasilkan dari peternakan dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Oleh karenanya, selain mitra menyediakan kelinci pedaging, mitra juga pakan pellet dan pupuk organik hasil pengolahan limbah ternaknya dan telah memasarkan produknya secara mandiri.
Purwanto, pemilik triyagan rabbit mengemukakan bahwa program pengabdian bagi masyarakat yang dilakukan tim UNNES ini sangat membantu dirinya untuk mengembangkan peternakan kelincinya menjadi lebih baik dan mandiri.
Purwanto sangat berterimakasih dengan adanya program tersebut dan menjadi lebih bersemangat dalam memanajemen peternakan kelinci yang dimilikinya dan dalam berbagi ilmu untuk para peternak kelinci lainnya.