Gaamabar:Tempo.Co Bentrokan antara pasukan dari Kesultanan Sulu pimpinan adik Sultan Sulu Jamalul Kiram,Datu Raju Abgimuddin Kiram dengan aparat keamanan Malaysia di Sabah semakin serius,karena kedua pihak sejauh ini belum ada yang mau kompromi.Sebagaiama diketahui pasukan Kesultanan Sulu mendarat di Lahad datu Sabah pada tanggal 11 Februari lalu .Bentrkan bersenjata tersebut telawa menewaskan sekitar 30 orang temasuk 7 diantaranya aparat keamanan Malaysia dan puluhan lainnya menderita luka-luka. Namun masalah itu kelihatannya semakin serius sekiranya benar laporan dari Manila,Selasa 5 Februari 2013 bahwa menurut MNLF(Moro National Liberation Front)sekarang 10 ribu pasukan Kesultanan Sulu sedang menuju Sabah.Hal ini sangat serius kan menyebabkan peperangan terbuka meluas antara kedua negara anggota ASEAN tersebut,dan jika ini terjadi Inggris perlu bertanggung jawab.Karenan Inggrislah yang telah dengan sengaja meninggalkan "Bom Waktu"di Sabah,Inggris menyewa Sabah dari Sultan Sulu tetapi kemudian menyerahkannnya kepada Malaysia tahun 1963. Kedatangan pasukan dari Filipinan selatan itu untuk membantu saudaranya yang sedang mendapat gempuran dari pihak keamanan Malaysia.Padahal pengikut Sultan Sulu ke Sabah untuk memulihkan kekuasaannya yang diberikan oleh Inggris kepada Malaysia,dan dalam sejarah memang wilayah itu miliknya Kesultanan Sulu dan inggrispun mengakuinya sehingga membayar sewa juga kepada Sultan Sulu. MNLF sanagat marah kepada sikap Malaysia yang membabi buta menyerang mereka,demikian tandas Ketua Komite MNLF Habib Hasyim Al Mujahab.Ia kemudian melanjutkan pula,bahwa ia tidak bisa membendung kemauan ribuan orang Tausug (Suluk)yang berlayar ke Sabah untuk membantu saudara mereka ayang teraniaya oleh Malaysia,tuturnya pula kepada pers di Manila Selasa 5 Februari 2013. Meskipun aparat keamanan Malaysia dan Filipina sudah berupaya memblokir perairannya supaya ribuan perajurit dan rakyat kesultanan Sulu dari pulau-pulau Basilan,Tawi-Tawi,Palawan,Sulu dan Zamboaga tidak bisa mendarat ke Sabah,tetapi menurut Habib Hasyim Al Mujahab sejak tadi malam ribuan mereka sudah bernaagkat ke Sabah. Meskipun blokadse laut dilakuakan oleh AL Filipina dan Malaysia,tetapi mereka sudah sangat memahami route-route lautnya sehingga tidak menjadi masalah besar bagi ribuan perajurit Sulu yang juga MNLF dan MILF tersebut.karenaya katanaya pula,hal ini menyangkut kehormatan sebauah bangsa yang tidak mau diperlakukan demikian kejam oleh bangsa lain .Oleh sebab itu mereka mendatangi Sabah untuk membela kehormatannya sebagai bangsa tersebut. Namun demikian Kepala MNLF Nur Missuari yang sangat akrab dengan Malaysia mengatakan,bahwa ia tidak terlibat dan tidak pula mengetahaui adanya bala bantuan dari Filipina selatan itu ke Sabah,dan hal senada dikemukakan juga oleh panglima militer Mindano barat Letjen Rey Ardo.Gubernur daerah otonomi Muslim Mindanao(ARMM)Mujib Hataman juga mengatakan tidak mengetahui adanaya bantuan dari pulau-pulau di Filipinan selatan kepada kelompok bersenjatan Sulu di Sabah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H