Lihat ke Halaman Asli

Nurdian

Penulis Bebas

Ketika Persahabatan Mengubah Belief Seseorang

Diperbarui: 5 September 2020   20:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi Persahabatan (Sumber: pexels.com)

Bagi sebagian besar orang di dunia ini memiliki sahabat tentunya sebuah berkah. Baik itu sedikit maupun hanya satu orang, karena sahabat itu bukan seberapa banyak atau sedikit namun seberapa dekat kita saling mengisi dan melengkapi.

Persahabatan itu tumbuh kebanyakan karena orang tersebut sudah menemukan kecocokan karakter yang sama ataupun berbeda, tak ayal hubungan tersebut bisa bertahan lama hingga bertahun - tahun.

Keberadaan sahabat di usia muda kadang mempengaruhi pembentukan karakter seseorang. Dimana ketika mempunyai sahabat yang baik maka kita pun akan melakukan kebiasaan hal yang serupa dan mereka akan selalu mempengaruhi begitupula sebaliknya. 

Namun bukan berarti itu selalu, kita punya pilihan untuk memilih apakah kita akan terbawa perilaku/kebiasaan sahabat kita atau kita bisa membawa sahabat kita mengikuti perilaku/kebiasaan kita. Terlepas baik atau tidaknya kebiasaan tersebut biasanya yang terjadi seperti itu. 

Maka dari itu ada istilah terbawa ke pergaulan bebas atau istilah hijrah bagi muslim itu karena salah satunya pengaruh sahabat, karena jika teman biasa tidak bisa membawa terlalu dalam sampai mengubah perilaku dan kebiasaan kita.

Sebuah contoh yang bisa saya gambarkan adalah saya punya teman tidak merokok, kebetulan dari sd sampai sma saya bersahabat dengannya. Selama periode tersebut dia tidak pernah merokok namun setelah kuliah dia kenal dengan teman baru dan kemudian bersahabat yang kebetulan merokok, lama kelamaan dia pula ikut merokok. 

Itu adalah salah satu contoh bagaimana pengaruh seorang sahabat mempengaruhi perilaku dan kebiasaan kita. Mungkin banyak hal lagi cerita - cerita lain tentang sahabat.

Pada poin ini saya ingin sampaikan bahwa prinsip dalam persahabatan perlu kita miliki, bagaimana kita bisa membatasi apa yang bisa kita rubah dan tidak. Karenanya belief yang baik dalam diri kita jangan sampai berubah dalam hubungan persahabatan. Karena dalam persahabatan tentunya tanpa sadar kita akan saling mempengaruhi sama lain.

Yang baik biarlah tetap baik, yang tidak baik bisa kita rubah untuk menjadi baik, akan indah rasanya jika dalam persahabatan ada toleransi menghargai belief masing - masing tanpa harus memaksa agar sependapat, itu adalah kunci utama dalam persahabatan agar sebesar apapun kita bertengkar, sejauh apapun sahabat itu terpisah akan tetap terjali hubungan yang erat dan tetap hangat.

Sejatinya persahabatan itu adalah hubungan yang sangat indah, namun bukan perkara mudah dalam memelihara hubungan tersebut. Kita bisa saja mempunyai banyak teman namun belum tentu semuanya bisa menjadi sahabat. Butuh kecerdasan tingkat tinggi untuk memiliki persahabatan yang langgeng dan terpelihara dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline