Lihat ke Halaman Asli

Nurdian

Penulis Bebas

Perkembangan Buku di Dalam Dunia Pendidikan

Diperbarui: 23 April 2020   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. KomBes Community

Seiring dengan kemajuan zaman saat ini belum juga bisa dikikis oleh zaman. Sampai saat ini penggunaan buku masih didominasi walaupun saat ini sudah mulai beralih ke dalam bentuk digital. Saat ini penggunaan buku masih didominasi di dalam dunia pendidikan, disemua tingkatan sekolah masih banyak yang menggunakan buku sebagai media pembelajaran utama, baik yang digunakan sebagai bahan ajar, menulis dan kegiatan administrasi lainnya.

Buku saat ini memang masih mendominasi di dunia pendidikan, karena mudah digunakan bagi dunia pendidikan karena dinilai mudah dan praktis jadi banyak sekolah masih menggunakan buku sebagai media. 

Namun penggunaan buku di dunia pendidikan mulai berkurang akibat kemajuan zaman yang berkembang pesat. Beberapa sekolah mulai menggunakan pembelajara online yang dimana hal ini akan mengurangi penggunaan buku kedepannya, apa lagi di musim wabah saat ini yang memaksa sekolah untuk melakukan pembelajaran secara online. Penggunaan buku secara otomatis berkurang diganti dengan maeri yang ada dalam bentuk softfile, akibatnya anak - anak lebih sering membuka gadget untuk memahami materi yang dibutuhkan, bukan lagi dengan buku.

Tentu saja ada kelebihan dan kekurangan masing - masing dari pembelajaran secara online, salah satunya yaitu berkurangnya penggunaan buku sebagi media atau alat pembelajaran. Entah ini disebut kekurangan atau kelebihan tapi nyatanya dengan berkurangnya penggunaan buku tentuu saja pengurangan juga terhadap konsumsi pohon yang ada di dunia ini, seperti yang kita ketahui bahwa sebagian besar penggunaan kertas itu terbuat dari pohon, artinya dengan berkurangnya penggunaan kertas  juga berdampak pada berkurangnya konsumsi pohon yang ditebang, sehingga membuat alam kita terjaga.

Namun untuk beralih semua menjadi digital dibutuhkan biaya yang lumayan besar, seperti contoh untuk mengkuti kegiatan belajar online paling tidak kita membutuhkan handphone dan kuota atau akses internet, dan saat ini agar semuanya bisa terpenuhi bagi warga yang ada didaerah perkotaan mungkin tidak masalah namun untuk masyarakat yang ada di daerah pedesaan dan secara ekonomi belum bisa membeli gadget dan kuota internet tentu saja tidak bisa mengikuti kegiatan belajar secara online. Disini adalah sisi kenapa buku masih dibutuhkan sebagai media pembelajaran.

Bagaimanapun, buku masih mempunyai pesona sendiri bagi para pembacanya, dalam sebuah buku ada sebuah seni dimana ide dan kreatifitas ditumpahkan. Perjuangan menuangkan sesuatu yang ada dalam pikirian dan ditulis dengan perjuangan dan usaha mempunyai nilai yang sangat tinggi. Maka dari itu buku harus terus ada, dimana yang sudah tertulis akan menjadi kenangan bagi sipenulis dan sejarah bagi bangsa yang tidak perlu akses internet untuk membukanya dan tidak membutuhkan baterai untuk membukanya atau hal lain.

Dok. KomBes Community

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline