Akhirnya, Pameran kedua dari Komunitas Tapal Batas Jogja yang mampu menghebohkan para apresiator seni karena tajuknya yang membuat banyak orang bertanya-tanya. Dengan tajuknya yang berjudul "ngISIS Blues" membuat semua penasaran dengan karya-karya yang ditunggu untuk dapat ditonton tersebut, apakah terdapat kaitannya dengan nama sekelompok teroris yang sempat menghebohkan dunia itu? Lalu mengapa dua belas seniman ini mengangkat tajuk tentang nama kelompok teroris itu?
Hal tersebut ternyata hanyalah persepsi jika kita juga langsung mengingat pada sekelompok teroris yang bernama ISIS. Pameran yang diikuti oleh 12 seniman diantaranya: Sri Pramono, Eduard (Edo Pop), Uret Pari Ono, Hayatuddin, Catur Hengki Kusworo, Budi Yonaf, Mulato Suprayogi, Achid Librianto, Aji Yudalaga, Vani Hidayatur Rahman, Suryo Wae, dan Agung Manggis, tersebut sedang mengangkat kata "ISIS" dalam makna yang berasal dari bahasa lokalitas yang berarti sejuk, sepoi, dan tentram. Dan sama sekali tidak ada hubungan dan singgungan terhadap sekelompok teroris tadi.
"Pameran yang memamerkan karya dua belas seniman ini, adalah sebuah ekspresi personal yang juga merupakan suatu usaha menetapkan pegangan hidup supaya menjadi lebih sejuk dan damai. Serta merupakan luapan perlawanan terhadap perasaan yang menyiksa untuk lebih memahami kesadaran damai dalam konteks dan kebutuhan hari ini serta kedepannya"
Ujar Jajang Kawentar, seorang kurator dan penulis seni rupa dalam pameran "NgISIS Blues" pada momen pembukaan pameran.
Jajang Kawentar beserta senior-senior seniman lainnya yang memberikan ucapan selamat itu, meyakini bahwa karya-karya yang dilahirkan oleh para kreator tersebut sangatlah mengajak apresiator untuk bisa sadar tentang bagaimana hidup dengan segala kebahagiaan adalah suatu pilihan yang sangat dibutuhkan sejak hari ini. Terlepas bahwa dalam dekat ini, akan terdapat suatu ke-chaosan perebutan kekuasaan seperti periode-periode sebelumnya, para kreator tersebut sangatlah cerdas untuk bisa menyiarkan kedamaian dan bersikap bijak menghadapi apapun.
Jika sumber kebahagiaan dirasa sulit karena lahir dari material di luar personalitas, mengapa tidak dengan cara menerima apapun yang telah kita semua miliki dan merasa cukup serta bahagia dengan suatu kesadaran sebagai manusia yang telah diberikan sebuah identitas masing-masing? Sedalam itu, hingga lebih dari pada itu, dua puluh empat karya dari dua belas seniman yang terpajang di ruang pameran dengan sangat estetis dan WOW.
Pameran "NgISIS Blues" ini telah dibuka pada tanggal 28 Januari 2023 hingga tanggal 25 Februari 2023 di Vinautism Gallery, Surabaya. Pameran tersebut juga mengangkat bagaimana spirit dalam tajuk kata "Blues" dihadirkan dengan karya yang dominan berwarna biru. Bentuk visualnya sangatlah beragam, lahir dan sangat khas dengan identitas para seniman profesional yang berdomisili dari jogja tersebut.