Lihat ke Halaman Asli

Bincang Bebas Id

Psikologi, Sejarah, Pembentukan Habbit

Fakta di Balik Mitos tentang Anak Sulung, Tengah dan Bungsu

Diperbarui: 27 September 2024   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Canva

        Dari dulu, urutan kelahiran sering dikaitkan dengan kepribadian seseorang. Anda pasti pernah mendengar bahwa anak sulung dianggap lebih bertanggung jawab, anak tengah sering merasa "terlupakan," dan anak bungsu disebut-sebut manja. Namun, seberapa akurat stereotip ini? Apakah benar urutan kelahiran menentukan kepribadian seseorang? Mari kita telusuri fakta di balik mitos anak sulung, tengah, dan bungsu dengan lebih dalam.

Mitos Anak Sulung: Pemimpin yang Bertanggung Jawab

        Mitos: Anak sulung dianggap sebagai pemimpin yang alami, bertanggung jawab, dan lebih dewasa dibandingkan saudara-saudaranya. Mereka sering digambarkan sebagai orang yang ambisius dan perfeksionis.

        Faktanya: Beberapa penelitian memang menunjukkan bahwa anak sulung cenderung lebih bertanggung jawab dan memiliki sifat kepemimpinan. Hal ini karena anak sulung sering kali menjadi "contoh" bagi adik-adiknya, sehingga mereka merasa tekanan lebih besar untuk menjadi yang terbaik. Namun, tanggung jawab ini bisa datang dengan beban emosional. Anak sulung sering merasakan ekspektasi yang tinggi dari orang tua untuk menjadi pengayom dan sukses dalam segala hal, yang bisa memicu stres dan kecenderungan untuk perfeksionisme.

        Tetapi tidak semua anak sulung cocok dengan stereotip ini. Beberapa anak sulung mungkin tumbuh dalam situasi yang berbeda, di mana tanggung jawab dan ekspektasi yang diberikan tidak sebesar itu. Faktor lain, seperti kepribadian individu, gaya pengasuhan, dan hubungan keluarga, juga berperan penting dalam membentuk karakter mereka.

Mitos Anak Tengah: Selalu Merasa "Terlupakan"

        Mitos: Anak tengah sering digambarkan sebagai yang paling "terlupakan" atau kurang diperhatikan. Stereotip ini juga mengatakan bahwa anak tengah biasanya lebih pemberontak karena mereka mencari perhatian yang tidak diberikan kepada mereka.

        Faktanya: Memang benar, anak tengah sering kali merasa "terjepit" antara anak sulung dan bungsu. Mereka mungkin merasa tidak mendapatkan perhatian sebanyak kakak atau adik mereka. Namun, ini tidak selalu berarti bahwa mereka merasa terabaikan atau menjadi pemberontak. Sebaliknya, banyak anak tengah yang berkembang menjadi mediator dalam keluarga, mampu beradaptasi dengan baik dan memahami perasaan orang lain.

        Anak tengah cenderung lebih fleksibel, terbuka, dan lebih mudah bersosialisasi karena mereka sering harus mencari cara untuk membedakan diri mereka di antara saudara-saudara mereka. Mereka mungkin kurang mendapat sorotan dibandingkan anak sulung atau bungsu, tetapi mereka memiliki kemampuan untuk membentuk identitas yang unik di luar ekspektasi keluarga.

Mitos Anak Bungsu: Manja dan Kurang Bertanggung Jawab

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline