Lihat ke Halaman Asli

Nurbaeti Susanti

Mahasiswi IAILM Suryalaya

Sifat manusia dalam kitab Haqoiq at-tasawuf

Diperbarui: 2 April 2024   09:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinterest/pray4zion.org

Hay sobat, semoga sehat dan bahagia selalu, aamiin....

Disini penulis ingin menyampaikan sesuatu yang berbeda yang berkaitan dengan sifat manusia pastinya akan menarik sekali, dikarenakan setiap manusia memiliki sifat yang berbeda beda disetiap individunya.

Sifat adalah kata yang juga dapat menerangkan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas, maupun penekanan suatu kata.

Contohnya: keras, jauh, kaya, lembut dl.

Tidak diragukan lagi bahwa sifat-sifat jiwa yang kurang baik dapat dirubah dan kebiasaan-kebiasaannya yang tercela dapat diganti. Kalau tidak, maka tidak ada faedahnya Rasulullah diutus dan tidak ada keberadaan keberadaan para ulama, para mursyid dan orang-orang saleh yang mewarisi beliau. Apabila banyak di antara jenis burung dan binatang buas dapat dijinakkan dan dirubah sifat-sifatnya, maka manusia yang diciptakan Allah dengan bentuk yang sempurna lebih utama lagi dalam menerima perubahan tersebut.

Yang dimaksud dengan berjuang melawan hawa nafsu bukanlah mencabut habis akarnya, tapi mengangkatnya dari yang buruk menjadi baik dan mengarahkannya sesuai kehendak dan ridha Allah.

Sifat marah adalah tercela ketika seseorang marah pada dirinya sendiri. Sementara jika dia marah karena Allah, maka kemarahannya itu adalah sifat yang terpuji, sebagaimana Rasulullah saw. yang marah apabila kehormatan-kehormatan Allah dirusak atau hukum-hukum- Nya diabaikan. Akan tetapi, ketika beliau sakit dan dilukai pada peristiwa Thaif, beliau tidak marah. Dia malah memohon kepada Allah agar orang-orang yang menyakitinya diberi hidayah dan ampunan oleh Allah, sebagaimana terekam dalam doa beliau, "Ya Allah, tunjukilah umatku. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang tidak mengetahui." (HR.Bukhari)

Begitu juga, sifat sombong merupakan sifat tercela apabila seorang muslim berbuat terhadap saudaranya sesama muslim. Akan tetapi, apabila dia bermaksud sombong terhadap orang-orang kafir yang berlaku angkuh, maka sifat sombongnya itu termasuk kategori sifat yang terpuji. Sebab, kesombongannya itu berada di jalan Allah dan tidak melanggar aturan syariat-Nya.

Demikianlah, sebagian besar sifat-sifat tercela dapat diubah dengan mujahadah dan ditambahkan menjadi sifat yang terpuji

Rujukan kitab : Haqoiq Anit tasawuf karangan syeh Abdul Qodir Isa' 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline