Seorang ibu tiada tandingannya dan kasih sayangnya tidak diragukan lagi sehingga tidak dapat diungkapan dengan kata-kata. Seorang anak harus bisa menghormati dan berusaha sekuat tenaga untuk membalas kasih saying dan jasa-jasa seorang ibu. Tapi jasa seorang ibu tiada tandingannya dan tidak bisa dibayar dengan apapun. Dan Rosulullah juga harus menghormati ibu sampai 3 kali baru ayah. Karena seorang ibu yang mengandung selama 9 bulan dan melahirkan serta membesarkan dan merawat sampai besar. Perjuangan melahirkan yang tiada tandingannya rasa sakit yang di rasa oleh seorang ibu.
Sebenarnya menghargai dan menghormati kedua orang tua adalah wajib. Tetapi melihat fenomena sekarang anak-anak sudah jarang mencium tangan orang tua dan memberikan salam ketika mau keluar rumah ditambah pengaruh dari budaya selain itu juga pengaruh dari film ataupun sinetron-sinetron yang di dalamnya adegan membentak-bentak orang tua dan sebaginya. Akan tetapi film dan sinetron yang ada banyak ditayangkan dan dilihat banyak anak-anak sehingga anehnya lulus sensor dari pihak perfilman ataupun pesinetronan.
Ibu seorang yang penuh kasih saying dan perhatian dengan anak-anaknya, walau pengorbanan yang sudah diberikan tidak akan meminta gantinya untuk menganti, dengan uangpun tidak akan bisa. Sepanjang hidupnya yang terpenting kebutuhan anak tercukupi dan sehat. Ibu mempunyai ikatan batin dengan anak, batin seorang ibu selalu benar. Jangan sampai ibu mengucapkan kata-kata yang jelek karena do’a seorang ibu itu terkabul. Tetapi ibu walau disakiti anaknya tidak merasa disakiti akan tetapi selalu dido’akan untuk kebaikan anak-anaknya semua. Kasih sayang ibu sepanjang masa dan sepanjang hayat tidak dapat digantikan oleh siapapu.
Maka dengan begitu menghormati ibu sangat penting karena tidak ada gantinya, dan kasih saying seorang ibu sepanjang masa yang tidak ada gantinya. Walaupun sudah besar dan menikah kasih saying ibu tetap ada sampai akhir hidupnya. Jadi hormati dan patuhilah ibu, dengan pengorbanan yang sudah dilakukan ketika melahirkan kita. Ibu bertaruh antara hidup dan mati ketika melahirkan kita, rasa sakit yang diderita tiada tandingannya dengan sakit apapun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H