Lihat ke Halaman Asli

Azizah Samha

Penggiat nulis

Temukan Pengalaman Baru di Air Terjun Tumpak Sewu

Diperbarui: 22 September 2019   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kita tidak pernah tau, kaki akan melangkah kemana dan meninggalkan jejak di mana. Yang menentukan adalah Dia dan kita yang merencanakan. Dari semula rencana liburan di rumah saudara di Lumajang. Eh, malah sampai ke tempat-tempat di luar rencana. Seperti ke Waterpark KWT Lumajang, Air Terjun Tumpak sewu + Air Terjun Goa Tetes, dan Kebun Teh Gucialit. Sungguh, ini liburan paket lengkap! Dalam 4 hari sudah bisa ke beberapa tempat wisata di Lumajang.

Oia, Tour guide-nya adalah ponakan sendiri, dua orang cowok ganteng yang mendampingi perempuan jalan-jalan menghabisi waktu liburan. Untuk menuju ke Air Terjun tidak lah gampang. Dari kecamatan Tempeh menuju perbatasan Lumajang dan Malang. Di tempuh dengan naik motor alias touring.

Di perjalanan akan disuguhkan pelantaran sawah, ladang, tebing, jalanan yang berkelok-kelok, jembatan serta lembah aliran air terjun. Udara di sana masih asri dan banyak ditemukan tumbuhan hijau. Sesampainya di pintu masuk Air Terjun Tumpak Sewu, sepeda motor di titipkan di sana seharga Rp 2.000,- dan masuknya hanya Rp 5.000,-. Murah? Iya, murah banget, tapi nanti di bawah ditarik uang Rp 5.000,- lagi. Disebabkan air terjun ini berada di perbatasan. Ya, cuma Rp 12.000,- bisa menikmati semua.

Kita bertiga jalan kaki menuruni tangga yang di samping kanan-kiri terdapat kebun salak. Ada petunjuk jalan juga, menuju panorama dan jalan menuruni tangga ke kaki air terjun. Di panorama, kita bisa melihat pesona air terjun yang kebetulan ada pelangi. Dari atas sudah bisa foto-foto. Seperti contoh di foto, ada bule-bule lagi foto  duduk sambil memandangi air terjun.

Sebelum turun harus memperhatikan waktu dan cuaca. Pada pukul 15:00 dan cuaca hujan dilarang untuk turun. Karena medan mudah sekali longsor. Selain dari halangan itu boleh turun. Seperti namanya Tumpak Sewu atau Coban Sewu terdapat 1000 air terjun di lembah curam memanjang dengan elevasi 500 meter di atas permukaan air laut.

Trekking menuju kaki air terjun menempuh waktu sekitar 45 menit melalui tangga bambu, kayu, batu, dan air terjun kecil dengan besi dan tali sebagai pegangan. Diusahakan untuk hati-hati karena licin. Gunakan sepatu dan sendal gunung saat trekking, hindari memakai sendal jepit, sepatu kets atau high heels. Oke!

Setelah menuruni tangga, kita akan menjumpai aliran air terjun. Di sini ada pintu masuk perbatasan ke Malang, yang ditarik uang Rp 5.000,-. Hal paling menabjubkan di sana? Ada warungnya.  Jadi bisa istirahat dan makan dulu. Lalu, tidak jauh dari aliran air terjun.  Kita akan mendengar suara gemuruh air terjun jadi satu dengan percikan air yang akan membuat kita basah. Di kaki air terjun terpampang nyata ciptaan Tuhan yang sempurna.

Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline