Era Society 5.0 memiliki dampak yang tidak sederhana, melainkan berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia, temasuk dalam aspek pendidikan keagamaan yang memiliki pengaruh pada moral seorang anak. Masa masyarakat keterbaharukan ini merupakan masa super teknologi, era kecanggihan, dan era kemudahan.
Adanya kecerdasan buatan, bioteknologi, nanoteknologi, dan robot. Masyarakat di era ini diindikasikan dengan karakter yang kurang fokus serta memudahkan segala sesuatu.
Hal ini cukup menimbulkan keprihatinan bersama jika pribadi penerus atau generasi bangsa menganggap pendidikan agama tidak lagi menjadi hal yang utama. Guna menghadapi tantangan ini sangatlah perlu menyiapkan anak- anak sejak dini yang berkualitas serta faham akan pentingnya pendidikan agama pada pembentukan moral.
Pendidikan agama dipandang sangat diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif dari kemajuan teknologi. Sekolah sebagai lembaga pendidikan, sudah seharusnya turut serta menyiapkan peserta didik yang berkarakter dan berkualitas serta menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman di dunia digital dengan membekali peserta didik wawasan literasi digital diantaranya digital skill, digital ethics, digital safety, dan digital culture serta pendidikan moral.
Pendidik dalam melaksanakan pendidikan baik lingkungan formal maupun nonformal haruslah sesuai dengan konsep pendidikan islami. Pendidikan yang islami hendaknya menghasilkan anak didik yang kelak seimbang antara aspek agama dengan aspek keberadaban (budaya, nilai, dan teknologi).
Karena Bila pendidikan agama melalui penanaman nilai agama moral pada anak diabaikan, dapat berakibat pada tumbuh kembang anak dan lebih berdampak pada terbentuknya kepribadian yang tidak sehat utamanya dalam perkembangan mencapai kedewasaan.
Maka di Era Society 5.0 ini perlu dipersiapkan dengan menanamkan pendidikan karakter untuk mempersiapkan generasi milenial menghadapi tantangan dalam era globalisasi. Pemberian pendidikan moral dan agama bagi anak dapat melalui menciptakan rasa aman pada anak. Pendidikan ini hendaknya memperhatikan saat anak dalam rasa aman, tak ada unsur paksaan ataupun kekerasan.
Rasa aman akan memberikan dampak positif saat anak menerima pesan dan materi- materi terkait moral dan agama. Pendidikan dan keluarga menjadi tempat bagi anak untuk dapat mengenal, menumbuhkan, menanamkan, serta mengembangkan moral dan agama. Pendidikan ini dapat ditemukan pada kehidupan anak sehari- hari meliputi: kejujuran, kedisiplinan, peduli dan perhatian kepada orang lain, menghormati, keadilan, kemandirian, tanggung jawab, dan berdaya juang.
Maka berdasarkan penjelasan diatas pendidikan harus bertransformasi menyesuaikan kemajuan teknologi menghadapi era society 5.0.
Pertama, Pendidikan harus mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas serta bermoral, sebab era society 5.0 mengusung konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi.
Kedua, guru harus memiliki growth mindset memaksimalkan kecanggihan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat tercipta pendidikan yang berkualitas. Yaitu sebuah sistem pendidikan yang peserta didiknya mampu menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan inovasi teknologi untuk meningkatan kualitas hidup manusia.