Lihat ke Halaman Asli

Nur Azizah

Mahasiswa STIAMAK

Nasib Pedagang Oleh-oleh Buah Apel di Era Pandemi

Diperbarui: 19 Oktober 2020   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Batu, salah satu kota di daerah Malang yang menjadi destinasi wisata favorit serta banyak diminati masyarakat. Kota ini selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai kalangan, tidak hanya warga lokal tetapi juga dari luar daerah. 

Karena sebagai destinasi wisata yang ramai dikunjungi, beberapa warga sekitar mengambil kesempatan tersebut untuk berwira usaha sebagai pedagang apel.

Sejak penyebaran virus covid-19 di indonesia semakin merajalela, akhirnya pemerintah mengeluarkan ketetapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). 

Ketetapan ini menganjurkan untuk melakukan segala aktivitas di dalam rumah salah satu contohnya bekerja dan sekolah di dalam rumah. Hal ini berpengaruh di semua aspek terutama perekonomian masyarakat tidak terkecuali bagi pedagang di kota Batu.

Di era pandemi seperti saat ini, jumlah wisatawan di daerah Batu mengalami penurunan sehingga banyak pedagang mengalami kemerosotan penjualan. Ini juga berdampak pada pedagang yang menjual buah apel. Pedagang banyak mengeluh karena dagangan mereka tidak laku akibat pandemi.

Minggu, 18 Oktober 2020 — Pak Karyo salah satu pedagang apel di jalan Beji yang merasakan dampak akibat pandemi ini. 

Menurut beliau sebelum adanya pandemi ini omzet penjualan bisa di katakan cukup stabil bahkan pada saat weekend omzet bisa naik hampir 0,5% per hari dari penjualan di hari biasa sedangkan di era pandemi ini pendapatan yang diterima tidak sebanding dengan biasanya bahkan menurun sampai 0,2% per hari di akhir pekan. 

Pada awal penerapan PSBB di daerah Malang, beliau juga harus menutup toko dan tidak berjualan selama 2 pekan.

Untuk meminimalisir supaya tidak mengalami kerugian yang cukup banyak, beliau mengubah buah apel agar tak membusuk akibat tidak laku menjadi olahan manisan. Beliau memasarkan olahan manisan ini secara offline berjualan di toko dan secara online dipasarkan di media sosial. 

Semenjak dipasarkan secara online, olahan manisan ini sedikit membantu pemasukan Pak Karyo. “Ya, alhamdulillah sehari saya bisa menjual sedikitnya 5 bungkus manisan apel ini mbak”, Ujar beliau sembari menata dagangan buah apelnya.

Dokpri

Untuk harga olahan manisan ini tergantung berbagai macam ukuran mulai dari 16.000 per 1/4kg, 32.000 per 1/2kg, 48.000 per 3/4kg, dan 60.000 per 1kg. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline