Lihat ke Halaman Asli

Baca Tulisanku Kapan-kapan

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kapan-kapan bacalah tulisanku ini. kalau bisa usahakan saat sudah tua. aku akan simpankan tulisan ini. sungguh, mungkin saja beda artinya atau bahkan kamu bisa menyertakan arti-arti tambahan yang bersinggungan dengan dirimu dan tujuan hidupmu.

hasrat dan pikiranku telah memperkosa ragaku hingga luar batas. pikiranku ingin agar asam manis asin pedas bisa aku rasakan semua. hasratku ingin agar aku merasakan dag dig dan dug yang tak berkesudahan. pikiranku ingin perutku selalu kenyang, hasratku ingin pikiranku tenang dengan saluran-saluran mengejang sepanjang badan. dan kini hasratku hidup sendiri berpisah dengan pikiranku. berada dalam tubuh yang benar-benar sudah kelelahan dan sana sini perlu perbaikan. suatu hari, pikiran dan hasratku akan mencari tubuh baru.

tulisan ini aku tulis dengan telunjukku yang masih selamat. telunjuk yang sudah hidup sendiri bersama hati. telunjuk yang dulu sering merepotkan bapak dan ibu. dan semoga semua jarimu masih sehat. baca tulisanku ini kapan-kapan. mungkin kamu jadi lebih tahu betapa beruntungnya hidupmu. aku berharap bisa membacanya bersamamu. dan kapan-kapan itu adalah waktu bersamamu dan sudah sehat semua jariku, agar bisa mengelus pipimu.

*ngopi yuuuk




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline