Lihat ke Halaman Asli

Perteduhan

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin senja kali ini menyeru pada hujan untuk berhenti. dan benar hujan ini berhenti. untuk hal-hal yang tak ku mengerti, angin senja kali ini bisa aku mengerti. tampaknya aku harus segera berangkat dari perteduhan tanpa arti. aku harus memecah butiran-butiran sepi dan sendiri. sudah lama butiran-butiran ini menjadi tablet rasa pening kepala tak berisi. angin senja kali ini sudah menyeruku untuk menjemputmu dan menari. sayangnya, aku sudah terlanjur lelah. lelah yang sudah membanjiri bumi dengan gelisah. maafkan aku angin senja, aku memilih menunggu dalam keraguan bersimbah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline