hitam kecil di atas hidungmu itu yang selalu ku ingat
maaf bukan berarti hanya dititik itu aku tertambat
aku masih ingat bagaimana kita berkawan dengan erat
mendapatimu sekarang ini membuat hatiku hangat
masih ingat aku ketika kita menyusuri jalan dengan lambat
merangkai percakapan dengan hikmat
sungguh ternyata waktu berjalan dengan cepat
dan percakapan-percakapan itu masih saja teringat
namamu masih aku ingat lekat-lekat
masih saja beberapa kali aku ingin menulis surat
tentang banyak hal ku rindu yang terus terlihat
dan salah satunya yang di atas hidungmu, tahi lalat
untuk Fanny Mardianti Nasril akhirnya bertemu juga .. ;)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H