Di SMA Negeri 1 Bonjol siswa kurang memiliki motivasi dalam belajar. Hal ini dikarenakan siswa banyak yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Banyak hal lain yang menjadi faktor penyebab siswa kurang motivasi dalam belajar. Maka termasuklah PBM yang diciptakan guru kurang menarik.
Maka sebagai guru yang profesional penulis dituntut untuk mampu melakukan proses pembelajaran yang menyenangkan di dalam kelas. Karena salah satu kunci sukses belajar apabila dilakukan dengan bahagia. Siswa mengikuti proses belajar mengajar dengan rasa senang.
Pembelajaran di kelas lebih mengedepankan kegiatan teacing activities (aktifitas mengajar guru) dari pada learning teaching (aktifitas belajar siswa). Karena kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered). Termasuk anggapan yang berkarya adalah guru eksakta. Artinya penulis sebagai guru ilmu sosial termotivasi juga untuk berkarya.
Untuk mengatasi masalah tersebut salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menciptakan alat media pembelajaran. Yang penulis beri nama TubRot. Dengan model pembelajaran PBL menggunakan media TubRot pada materi Menganalisis Kasus-Kasus Pelanggaran HAM dalam perspektif pancasila untuk mewujudkan harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada siswa kelas XI.IPA.1 SMA Negeri 1 Bonjol. Diharapkan motivasi belajar siswa meningkat serta hasil belajarnya juga meningkat.
- TubRot digunakan pada saat proses belajar mengajar didalam kelas. Setelah presentasi kelompok, dilanjutkan dengan review tentang materi yang sudah dibahas. Meriview dengan menggunakan media TubRot. Alat TubRot diletakkan di atas meja guru. Guru terlebih dahulu memberi contoh cara menggunakan media TubRot.
- Secara bergiliran anggota masing-masing kelompok tambil ke depan kelas. Memainkan TubRot dengan memutar alat tersebut. Diangka berapa panahnya berhenti berputar. Maka siswa yang tadi memutar TubRot harus menjawab soal nomor tersebut. Misal diangka satu maka siswa harus mampu menjawab soal nomor satu.
- Kalau siswa tersebut tidak dapat menjawab soal itu. Maka dilakukan putaran ke dua. Jika belum mampu juga maka siswa tersebut diberi sangsi menyanyikan lagu riang gembira seperti Halo-Halo Bandung. Jika berhasil menjawab pertanyaan maka semua siswa diminta betepuk tangan dan diberi hadih oleh guru atau penulis.
- Hadiah beragam yang dapat diberikan kepada siswa. Seperti permen yang dibungkus cantik, roti, dan lain sebagainya. Soal yang akan dijawab siswa bisa dibaca oleh semua siswa melalui tayangan infokus. Namun tidak semua soal biasanya siswa mampu menjawab.
- Hasil dari kegiatan ini adalah tumbuhnya karakter positif siswa seperti Meningkatnya minat dan motivasi belajar PPKn. Hal tersebut dapat dilihat dari pengamatan sebelum dan sesudah menggunakan media TubRot.
- Dengan adanya media yang dikombinasi dengan PBL pembelajaran menjadi hidup, siswa bersemangat, riang dan gembira. Dapat juga dilihat dari angket yang dibagikan kepada siswa.
- Dari 30 siswa hampir semua menjawab termotivasi dengan Proses Belajar Mengajar yang penulis ciptakan. Hanya 3 orang saja yang menjawab ragu atau belum mampu mengambil keputusan. Meningkatnya hasil belajar PPKn siswa sebelum dan sesudah menggunakan media TubRot.
- Hal tersebut dapat dilihat dari penilaian harian siswa, antara penilaian harian satu dengan penilian harian dua. Ada peningkatan sebanyak 33%. Hal ini membuktikan bahwa media TubRot yang Penulis buat telah berhasil meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Bonjol.
Di SMA Negeri 1 Bonjol siswa kurang memiliki motivasi dalam belajar. Hal ini dikarenakan siswa banyak yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Banyak hal lain yang menjadi faktor penyebab siswa kurang motivasi dalam belajar. Maka termasuklah PBM yang diciptakan guru kurang menarik.
Maka sebagai guru yang profesional penulis dituntut untuk mampu melakukan proses pembelajaran yang menyenangkan di dalam kelas. Karena salah satu kunci sukses belajar apabila dilakukan dengan bahagia. Siswa mengikuti proses belajar mengajar dengan rasa senang.
Pembelajaran di kelas lebih mengedepankan kegiatan teacing activities (aktifitas mengajar guru) dari pada learning teaching (aktifitas belajar siswa). Karena kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered). Termasuk anggapan yang berkarya adalah guru eksakta. Artinya penulis sebagai guru ilmu sosial termotivasi juga untuk berkarya.
Untuk mengatasi masalah tersebut salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menciptakan alat media pembelajaran. Yang penulis beri nama TubRot. Dengan model pembelajaran PBL menggunakan media TubRot pada materi Menganalisis Kasus-Kasus Pelanggaran HAM dalam perspektif pancasila untuk mewujudkan harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada siswa kelas XI.IPA.1 SMA Negeri 1 Bonjol. Diharapkan motivasi belajar siswa meningkat serta hasil belajarnya juga meningkat.
- TubRot digunakan pada saat proses belajar mengajar didalam kelas. Setelah presentasi kelompok, dilanjutkan dengan review tentang materi yang sudah dibahas. Meriview dengan menggunakan media TubRot. Alat TubRot diletakkan di atas meja guru. Guru terlebih dahulu memberi contoh cara menggunakan media TubRot.Secara bergiliran anggota masing-masing kelompok tambil ke depan kelas.
- Memainkan TubRot dengan memutar alat tersebut. Diangka berapa panahnya berhenti berputar. Maka siswa yang tadi memutar TubRot harus menjawab soal nomor tersebut. Misal diangka satu maka siswa harus mampu menjawab soal nomor satu. Kalau siswa tersebut tidak dapat menjawab soal itu. Maka dilakukan putaran ke dua.
- Jika belum mampu juga maka siswa tersebut diberi sangsi menyanyikan lagu riang gembira seperti Halo-Halo Bandung. Jika berhasil menjawab pertanyaan maka semua siswa diminta betepuk tangan dan diberi hadih oleh guru atau penulis. Hadiah beragam yang dapat diberikan kepada siswa. Seperti permen yang dibungkus cantik, roti, dan lain sebagainya. Soal yang akan dijawab siswa bisa dibaca oleh semua siswa melalui tayangan infokus.
- Namun tidak semua soal biasanya siswa mampu menjawab.
- Hasil dari kegiatan ini adalah tumbuhnya karakter positif siswa seperti Meningkatnya minat dan motivasi belajar PPKn. Hal tersebut dapat dilihat dari pengamatan sebelum dan sesudah menggunakan media TubRot.
- Dengan adanya media yang dikombinasi dengan PBL pembelajaran menjadi hidup, siswa bersemangat, riang dan gembira. Dapat juga dilihat dari angket yang dibagikan kepada siswa. Dari 30 siswa hampir semua menjawab termotivasi dengan Proses Belajar Mengajar yang penulis ciptakan. Hanya 3 orang saja yang menjawab ragu atau belum mampu mengambil keputusan.
- Meningkatnya hasil belajar PPKn siswa sebelum dan sesudah menggunakan media TubRot. Hal tersebut dapat dilihat dari penilaian harian siswa, antara penilaian harian satu dengan penilian harian dua.
- Ada peningkatan sebanyak 33%. Hal ini membuktikan bahwa media TubRot yang Penulis buat telah berhasil meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Bonjol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H