Lihat ke Halaman Asli

Nur Aulia Saskia

Mahasiswa Prodi S1 Geografi FISIP ULM

Google Maps, Teman Perjalanan yang Selalu Benar?

Diperbarui: 25 Agustus 2024   04:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber Gambar: Nur Aulia Saskia)

Saat kita baru sampai ke suatu tempat yang belum pernah kita kunjungi, tentu kita akan merasa asing dan bingung dengan kondisi fisik wilayah tersebut. Bingung mau jalan kemana, bingung melihat bangunan-bangunan yang ada di sekeliling kita, dan banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, peta seisi dunia kini dapat digenggam dalam satu perangkat. Melalui peta digital, kita dapat mengakses berbagai informasi mengenai suatu wilayah tanpa harus meraba-raba lagi. Ini merupakan salah satu dampak positif dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pemetaan. Platform peta dunia kini sangat eksis dan telah menjadi alat komunikasi yang sangat ampuh. Salah satu inovasi peta digital yang sering digunakan adalah Google Maps.

Google Maps adalah platform peta digital yang menyatukan seluruh dunia di dalamnya. Kehadiran Google Maps dapat membuka pandangan kita terhadap luasnya dunia ini. Semua daerah beserta informasi dapat kita akses dengan mudah. Kemudahan aksesnya menjadikannya aplikasi yang sangat membantu kita. Inovasi ini membuat ketakutan kita sebelumnya akan tersesat di tempat baru tidak perlu dikhawatirkan lagi. Semuanya dapat terbantu dengan adanya aplikasi Google Maps.

Namun, apakah benar Google Maps selalu menuntun kita ke jalan yang tepat? Sebagai mahasiswa Program Studi S1 Geografi FISIP ULM angkatan 2024, saya, Nur Aulia Saskia, NIM 2410416120012 dalam mata kuliah Penginderaan Jauh yang diampu oleh dosen Dr. Rosalina Kumalawati, M.Si., akan menganalisis akurasi interpretasi citra yang tersedia di Google Maps dengan membandingkannya dengan kondisi nyata di lapangan. Analisis ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana persentase kesesuaian antara citra di Google Maps dan keadaan aktual yang saya temui di lokasi pengamatan.

Area fokus dalam pengamatan ini adalah Kecamatan Banjarmasin Utara, dengan rute spesifik yang dimulai dari tempat tinggal saya (Komplek Kidaung Permai) hingga menuju ke Glow Supermarket. Dalam pengamatan ini, saya mengamati 14 objek penting di sepanjang rute tersebut.

Interpretasi citra Google Maps dibandingkan dengan Keadaan di lapangan (Sumber Gambar: Google Maps dan foto GPS Map Nur Aulia Saskia)

Interpretasi citra Google Maps dibandingkan dengan Keadaan di lapangan (Sumber Gambar: Google Maps dan foto GPS Map Nur Aulia Saskia)

Interpretasi citra Google Maps dibandingkan dengan Keadaan di lapangan (Sumber Gambar: Google Maps dan foto GPS Map Nur Aulia Saskia)

Interpretasi citra Google Maps dibandingkan dengan Keadaan di lapangan (Sumber Gambar: Google Maps dan foto GPS Map Nur Aulia Saskia)

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, dapat disimpulkan bahwa Google Maps memiliki tingkat akurasi yang sangat baik dalam merepresentasikan kondisi nyata di sepanjang rute yang diamati. Terbukti dengan kesesuaian 14 objek yang ditunjukan pada citra Google Maps yang selaras dengan keadaan aktual di lapangan. Hasil ini menunjukkan bahwa teknologi pemetaan digital, yang dikembangkan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, saat ini telah mencapai tingkat presisi yang sangat tinggi. Memungkinkan kita semua sebagai pengguna untuk mengakses peta dunia dalam satu genggaman dengan mudah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline