Teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura merupakan salah satu pendekatan penting dalam psikologi pendidikan dan perilaku. Teori ini menekankan bahwa individu dapat belajar tidak hanya melalui pengalaman langsung, tetapi juga melalui pengamatan dan peniruan perilaku orang lain. Konsep ini dikenal sebagai "modeling" atau "observational learning". Bandura mengemukakan bahwa proses belajar ini melibatkan interaksi antara faktor kognitif, lingkungan, dan perilaku, yang dikenal sebagai model triadic reciprocal causation.
A. Konsep Utama dalam Teori Belajar Sosial
1. Observational Learning (Pembelajaran Melalui Pengamatan):
Bandura berargumen bahwa banyak perilaku manusia dipelajari melalui pengamatan terhadap orang lain. Misalnya, anak-anak sering meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Dalam eksperimen terkenal yang dikenal sebagai "Bobo Doll Experiment", Bandura menunjukkan bahwa anak-anak yang menyaksikan orang dewasa berperilaku agresif terhadap boneka Bobo cenderung meniru perilaku tersebut. Ini menunjukkan bahwa pengamatan dapat mempengaruhi perilaku seseorang tanpa perlu mengalami langsung konsekuensi dari tindakan tersebut.
2. Modeling (Pemodelan):
Pemodelan adalah proses di mana individu meniru perilaku orang lain yang mereka anggap sebagai model. Model ini bisa berupa orang tua, teman sebaya, guru, atau tokoh publik. Bandura mengidentifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas pemodelan, termasuk karakteristik model (seperti status, keahlian, dan daya tarik), sifat perilaku yang dimodelkan, dan konteks sosial di mana pemodelan terjadi.
3. Reinforcement and Punishment (Penguatan dan Hukuman):
Meskipun Bandura menekankan pentingnya pengamatan, ia juga mengakui bahwa penguatan dan hukuman memainkan peran penting dalam pembelajaran. Ketika seseorang melihat model menerima penguatan (misalnya, pujian atau hadiah) untuk perilaku tertentu, mereka lebih cenderung untuk meniru perilaku tersebut. Sebaliknya, jika model menerima hukuman, individu mungkin menghindari perilaku tersebut. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran tidak hanya bergantung pada pengalaman langsung, tetapi juga pada konsekuensi yang dialami oleh orang lain.
4. Self-Efficacy (Efikasi Diri):
Salah satu kontribusi penting Bandura adalah konsep efikasi diri, yaitu keyakinan individu terhadap kemampuannya untuk melakukan tindakan tertentu. Efikasi diri mempengaruhi bagaimana seseorang menghadapi tantangan dan mengatasi rintangan. Individu dengan tingkat efikasi diri yang tinggi cenderung lebih berani mengambil risiko dan berusaha lebih keras untuk mencapai tujuan mereka. Bandura berpendapat bahwa pengalaman sukses, pengamatan terhadap orang lain yang berhasil, dan dukungan sosial dapat meningkatkan efikasi diri seseorang.
B. Aplikasi Teori Belajar Sosial