Lihat ke Halaman Asli

Nur Asih Jayanti

Mahasiswa - Freelancer // Belajar menulis // CP : menurasih@gmail.com

Bagaimana Menghindari Pemborosan Keuangan Karena Kalap Belanja Online Hingga Gaji Tidak Cukup

Diperbarui: 14 Agustus 2023   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi money oleh pixabay.com

Pembelanjaan online telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup modern. Dengan adanya platform pembayaran seperti paylater, banyak orang merasa lebih mudah untuk membeli barang dan jasa tanpa harus membayar secara langsung. Belanja online dengan menggunakan layanan "paylater" mengacu pada proses pembelian barang atau layanan di platform online di mana pembayaran tidak dilakukan secara langsung pada saat pembelian. Sebaliknya, pembayaran akan ditangguhkan dan dibayarkan di kemudian hari sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan. 

Paylater seringkali merujuk pada layanan finansial atau metode pembayaran di mana konsumen dapat membeli produk atau layanan secara instan tanpa harus langsung membayar uang tunai. Namun, mereka akan memiliki waktu tertentu (misalnya, beberapa minggu atau sebulan) untuk membayar jumlah yang sebenarnya. Ini memberikan fleksibilitas kepada konsumen dalam hal pembayaran dan memungkinkan mereka untuk melakukan pembelian tanpa harus segera mengeluarkan uang. Layanan "paylater" ini dapat bekerja dalam berbagai cara. Beberapa platform atau penyedia layanan akan menawarkan periode tertentu di mana pembayaran dapat dilakukan tanpa bunga atau biaya tambahan. Namun, jika pembayaran tidak dilakukan selama periode ini, konsumen mungkin dikenakan bunga atau biaya tertentu.

Namun, penggunaan paylater yang tidak bijak bisa mengarah pada pemborosan keuangan yang serius, terutama jika gaji tidak cukup untuk menutupi semua tagihan. Beikut ini kita akan membahas beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghindari pemborosan keuangan yang disebabkan oleh pembelanjaan online berlebihan dengan paylater.  

1. Buat Anggaran Bulanan

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah membuat rencana anggaran bulanan. Tentukan pendapatan kamu, seperti gaji dan sumber penghasilan lainnya. Setelah itu, alokasikan dana untuk kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal, transportasi, dan tagihan bulanan lainnya. Sisakan juga bagian dari pendapatan untuk tabungan atau dana darurat. Dengan memiliki rencana anggaran yang jelas, kamu akan lebih sadar tentang batas pengeluaran kamu.

2. Mengetahui Batas Pengeluaran

Saat berbelanja online, penting untuk menetapkan batas pengeluaran. Jangan tergoda untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak kamu butuhkan hanya karena ada penawaran atau diskon. Sebelum melakukan pembelian, pertimbangkan apakah barang tersebut benar-benar berguna dan masuk dalam anggaran yang telah kamu tetapkan sebelumnya.

 3. Hindari Pembelian Impulsif

Pembelian impulsif seringkali menjadi penyebab utama pemborosan keuangan. Sebelum membeli sesuatu, beri diri kamu waktu untuk berpikir. Tanyakan pada diri sendiri apakah kamu benar-benar membutuhkan barang tersebut atau apakah itu hanya keinginan sesaat. Jika masih merasa ragu setelah beberapa waktu, mungkin lebih baik untuk tidak melanjutkan pembelian tersebut. Berpikir secara rasional sebelum melakukan checkout belanja online agar tidak menambah pengeluaran dan membeli barang tidak kamu perlukan. 

4. Gunakan Paylater dengan Bijak

Layanan paylater bisa bermanfaat jika digunakan dengan bijak. Sebelum memanfaatkannya, pertimbangkan apakah kamu akan mampu membayar tagihan paylater tersebut pada saat jatuh tempo. Jangan terjebak dalam siklus utang yang terus bertambah. Gunakan layanan paylater hanya untuk pembelian-pembelian yang mendesak dan sesuai dengan rencana anggaran kamu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline