Lihat ke Halaman Asli

Nur Asih Jayanti

Mahasiswa - Freelancer // Belajar menulis // CP : menurasih@gmail.com

Fenomena Cashless di Era Digital: Mendorong Kemajuan Transaksi Tanpa Uang Tunai

Diperbarui: 14 Juli 2023   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi cashless oleh pixabay.com

Di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat, era digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk cara kita bertransaksi. Konsep cashless atau non tunai telah menjadi tren yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Artikel ini akan membahas bagaimana cashless di era digital mendorong kemajuan transaksi tanpa uang tunai.

Pertama tama, apa itu cashless? ckeuashless adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan transaksi yang dilakukan tanpa menggunakan uang tunai fisik. Dalam sistem cashless, uang elektronik atau digital digunakan sebagai pengganti uang kertas dan koin. Pengguna dapat melakukan pembayaran melalui kartu kredit atau debit, aplikasi pembayaran digital, atau transfer antarbank melalui platform perbankan online.

Salah satu keuntungan utama dari cashless adalah kemudahan dan kenyamanan. Dengan melakukan transaksi tanpa uang tunai, kita tidak perlu membawa uang fisik dalam jumlah besar. Cukup dengan membawa kartu atau ponsel pintar, kita dapat membayar tagihan atau membeli barang di toko dengan cepat dan mudah. Selain itu, kita tidak perlu khawatir kehabisan uang tunai atau mendapatkan uang kembalian yang rumit.

Selain kemudahan, cashless juga memberikan keamanan yang lebih tinggi. Dalam transaksi tunai, ada risiko kehilangan uang atau menjadi korban pencurian. Namun, dengan cashless, transaksi terekam secara elektronik, dan data yang tersimpan dalam sistem aman. Selain itu, banyak platform pembayaran digital yang menggunakan teknologi keamanan canggih, seperti enkripsi data dan otentikasi dua faktor, untuk melindungi informasi pengguna.

Selain itu, penggunaan cashless juga dapat mendorong inklusi keuangan. Di banyak negara, terdapat populasi yang tidak memiliki akses yang mudah ke lembaga keuangan tradisional. Dengan adanya sistem cashless, mereka dapat membuka rekening elektronik atau menggunakan aplikasi pembayaran digital untuk melakukan transaksi. Hal ini memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital dan memiliki akses yang lebih mudah ke berbagai layanan keuangan.

Cashless juga memiliki dampak positif dalam mengurangi penggunaan uang tunai secara fisik. Uang tunai dapat menyebabkan biaya produksi dan distribusi yang tinggi, sementara cashless hanya memerlukan infrastruktur teknologi dan konektivitas internet. Selain itu, dengan mengurangi penggunaan uang tunai, kita dapat mengurangi risiko pencucian uang dan perdagangan ilegal.

Namun, meskipun cashless memiliki banyak keuntungan, masih ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah keterbatasan infrastruktur digital di beberapa wilayah, terutama di negara berkembang. Akses internet yang lambat dan kurangnya penetrasi smartphone menjadi hambatan bagi adopsi cashless secara luas.

Kesimpulannya, cashless di era digital telah mendorong kemajuan transaksi tanpa uang tunai. Keuntungan seperti kemudahan, kenyamanan, keamanan, dan inklusi keuangan membuat sistem cashless semakin populer. Namun, tantangan seperti aksesibilitas dan literasi digital, serta masalah keamanan perlu diatasi untuk memastikan adopsi yang luas dan sukses dari cashless di masa depan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline