Lihat ke Halaman Asli

Nur Asih Jayanti

Mahasiswa - Freelancer // Belajar menulis // CP : menurasih@gmail.com

Tradisi Thethek: Pengingat Bangun Sahur dan Hiburan yang Tak Biasa

Diperbarui: 7 April 2023   04:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi thethek sahur oleh Mitrapost.com 

Ensamble musik yang terbuat dari kentongan bambu yang lebih gampangnya disebut thethek bagi masyarakat Blora, Jawa Tengah sebagai tradisi unik yang digunakan warga setempat untuk membangunkan sahur saat bulan Ramadan. 

Tradisi Thethek tetap lestari

Tradisi thethek ini menjadi aktivitas para anak anak hingga pemuda untuk menabuh kentongan bambu dengan ritme yang telah disepakati dan dibawa keliling desa untuk mengingatkan waktu sahur. 

Kentongan bambu yang disebut dengan thethek, menjadi tradisi bulan Ramadan yang masih dilestarikan hingga sekarang meski di era digital. Thethek yang terbuat dari bambu ini tidak memerlukan biaya mahal untuk membuatnya dan cukup menggunakan satu ruas bambu berukuran besar untuk dapat menghasilkan suara yang sesuai. 

Cara pembuatan kentongan bambu atau thethek ini dengan memotong bambu lalu diberi lubang pada bagian tengah kemudian cara membunyikannya dengan dipukul memakai alat pemukul seadanya sehingga sangat praktis dan mudah membuatnya. 

Di desa untuk memeriahkan bulan puasa yaitu dengan membuat thethek atau kentongan bambu ini. Anak anak hingga remaja yang akan melakukan keliling desa akan berkumpul dulu biasanya mereka berkumpul di sekitar mushola desa lalu setelah semuanya berkumpul baru jalan berkeliling desa untuk membangunkan warga sahur. 

Thethek sebagai alarm bangun sahur dan hiburan sahur yang tak biasa

Adanya thethek keliling ini saya manfaatkan sebagai alarm untuk bangun dan mempersiapkan makanan sahur. Thethek ini untuk mengiringi musik yang dipadukan dengan alat musik lain seperti ketipung, seruling dan lainnya. Biasanya anak anak hingga remaja sambil menyanyikan lagu dan memainkan thethek ini yang jadi hiburan tersendiri di saat sahur.

Kegiatan menabuh thethek ini sangatlah seru waktu saya amati mereka yang biasanya lewat rumah sekitar jam tiga pagi. Mungkin karena momen Ramadan yang hanya datang sekali dalam satu tahun inilah yang menjadikan mereka sangat bersemangat. 

Waktu tahun lalu saat saya berkunjung ke rumah nenek di Blora, pernah saya mendengar salah satu dari anak menyanyikan lagu dengan suara yang agak fals atau agak memaksa gitu yang hasilnya malah menjadi bahan tertawa teman temannya karena lucu dan saya yang mendengarnya juga ikutan tertawa. Itulah salah satu alasan dengan adanya thethek bisa menjadi hiburan yang tidak semua orang mungkin merasakannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline