Pada bulan Juni sampai Agustus tahun 2022 lalu, Bapak Jokowi menggalakkan penanaman sorgum di Indonesia bagian Timur, terutama daerah Sumba Timur, NTT, NTB, Waingapu. Akan tetapi, ternyata sorgum sudah ditanam lama sebelum penggalakan ini.
Untuk lebih mengetahui sorgum itu tanaman seperti apa, mari kita kenal lebih jauh!
Sorgum
Sorgum berasal dari Afrika yang telah didomestikasi 5000 tahun yang lalu di daerah Ethiopia-Sudan.
Sorgum atau Sorghum merupakan tanaman serelia yang dimanfaatkan bagian biji atau grainnya. Sorgum ini masih satu famili dengan gandum dan memiliki nama latin Sorghum bicolor. Biji sorgum beragam diantaranya berwarna putih, merah, kuning, coklat, atau bronze dengan berat biji bulat bulatnya antara 20-30 mg. Bagi masyarakat Afrika, India, Pakistan sorgum ini telah dimanfaatkan sebagai makanan pokok sejak lama yang diolah dalam bentuk roti yang tidak beragi (FAO, 2004).
Kandungan Sorgum
Menurut USDA 2019, dalam 100 gr sorgum mengandung 329 kkal energi, 72,1 gr karbohidrat, 12,4 gr air, 3,5 gr lemak, 10,6 gr protein, dan 6,7 gr serat. Karbohidrat dalam sorgum didominasi oleh pati/starch. Sorgum juga kaya akan serat yang banyak ditemui di bagian kulit/pericarp dan dinding sel endosperm.
Kelebihan Sorgum dibanding dengan Gandum
1. Sorgum memiliki kandungan nutrisi gizi yang hampir sama dengan gandum. Hanya sedikit lebih rendah pada kandungan protein, karbihidrat dan lemak. Karena kandungan fitokimia pada tepung sorgum berpotensi sebagai substitusi 70% tepung terigu.
Sorgum juga memiliki kandungan antioksidan seperti antosianin, tanin, yang dalam konsentrasi rendah punya sifat antikanker, yang mampu mendukung sebagai pangan fungisional (functional food).