Di era yang berkembang saat ini manusia semakin kreatif dalam mengolah hasil pertanian menjadi produk olahan. Sebagai contoh singkong yang sekarang ini diolah menjadi kripik bumbu sehingga memiliki nilai tambah produk.
Hal ini yang membuat pelaku usaha tertarik untuk mengembangkan bisnis pertanian. Agar produk pertanian yang dijual semakin dikenal masyarakat luas maka diperlukan adanya promosi.
Promosi dapat melalui iklan cetak seperti brosur, poster, leaflet dan lainnya yang mana membutuhkan modal yang lebih tinggi karena harus mencetak dalam jumlah banyak. Hal ini dirasa kurang efektif dan efisien bagi pelaku usaha. Penjualan di era modern ini sudah dimudahkan oleh teknologi sehingga promosi melalui media sosial lebih dapat menjangkau masyarakat lebih luas.
Pemanfaatan teknologi untuk memasarkan suatu produk dapat meningkatkan penjualan. Promosi produk pertanian melalui media sosial seperti melalui aplikasi instagram, twitter, website. Promosi melalui media sosial bertujuan agar produk yang dijual semakin dikenal konsumen secara cepat.
Para pelaku bisnis dijaman sekarang ini harus dapat memanfaatkan internet dengan sebaik mungkin. Hal ini karena kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan oleh pelaku bisnis untuk memasarkan produknya melalui internet. Berdasarkan Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan bahwa pengguna internet di Indonesi mencapat 34,9 persen dari jumlah total penduduk Indonesia pada tahun 2014. Tentu hal ini merupakan peluang bagi pelaku usaha dalam mempromosikan produk pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H