Lihat ke Halaman Asli

NURASHRI SHAFARY 2019

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

"Wawacan Piwulang Istri" Sebagai Nasihat untuk Perempuan dan Laki-Laki Masa Kini

Diperbarui: 24 Oktober 2022   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri 

Dewasa kini, berbagai macam kalangan baik remaja, dewasa, orang tua, bahkan anak-anak sudah terbiasa belajar dengan menggunakan buku, e-book, jurnal, internet, maupun berbagai platform yang menyediakan berbagai informasi dan ilmu pengetahuan. Hingga lupa dan merasa asing dengan naskah-naskah kuno yang sebenarnya sangat bagus dan bermanfaat untuk kita pelajari. Naskah-naskah kuno yang memuat tentang ilmu pengetahuan tersebut amat banyak, dan mudah untuk kita temukan. Apa saja itu? Nah, contohnya adalah wawacan, yaitu sebuah sastra Sunda yang populer pada abad ke-19 sampai awal abad ke-20.

Wawacan terbagi menjadi berbagai jenis genre, salah satunya berisi tentang nasihat. Nasihat kali ini yaitu nasihat bagaimana mencari istri yang baik untuk laki-laki, dan bagaimana cara perempuan menjadi istri yang baik. Wawacan tersebut adalah Wawacan Piwulang Istri. Naskah ini sangat berguna sebagai nasihat untuk orang dewasa, terutama perempuan dan laki-laki yang akan menginjak usia-usia pernikahan.

Dalam Wawacan Piwulang Istri, penulis yang tidak disebutkan namanya ini memberikan petuah-petuah orang tua zaman dahulu kepada keturunannya. Tidak hanya untuk perempuan saja, wawacan ini juga bermanfaat untuk laki-laki yang membutuhkan petuah bagaimana mencari seorang istri yang baik.

Berikut beberapa nasihat yang dapat dikutip dari Wawacan Piwulang Istri pada bagian 24-27. Pertama, kita harus menjadi istri yang bisa menjadi penerang bagi suami, yaitu kita harus bisa memberikan kasih dan semangat kepada suami. Istri yang bisa ditempatkan di taman, maksudnya istri yang bisa memberikan pemandangan dan tempat untuk beristirahat. Juga, istri yang pantas duduk di tempat yang indah, memegang kendali dunia biasa seperti orang lain pada biasanya bersama sang suami.

Nasihat yang kedua ditujukan kepada laki-laki. Hindarilah perempuan yang membenci sayuran atau haram kepada kapas, membenci pekerjaan-pekerjaan dapur, dan tidak suka melaksanakan kewajibannya sebagai istri, seperti mencuci pakaian dan menjahit. Karena bagaimanapun, kita akan hidup selamanya berdampingan dengan kegiatan-kegiatan seperti itu.

Nasihat selanjutnya dikatakan oleh penulis wawacan ini sendiri, beliau sudah merasakannya, katanya. Carilah atau jadilah istri yang bisa menasihati suami. Walaupun rupa wajahnya tidak begitu cantik, asal hatinya baik itu tidak apa. Walaupun tidak cinta tapi sudah pasti sayang. Apalagi kalau jelas rupa dan tingkah lakunya. Karena istri yang bisa menasihati sangat bisa diandalkan, dan bisa membantu keharmonisan sebuah pernikahan.

Beranjak ke nasihat yang terakhir, adalah sebuah anugerah yang luar biasa ketika mendapatkan istri yang cantik dan baik hati serta budinya, hal itu tidak ada tandingannya. Biarpun diibaratkan dengan emas sebesar gajah, tetap lebih baik istri yang memiliki kedua hal tersebut. Cantik dan baik tingkah lakunya. Tetapi hal itu tidak harus menjadi acuan untuk mencari istri yang baik. Jika mendapatkan keduanya, barulah patut disyukuri.

Jadi, selain belajar dengan buku, e-book, internet dan lain-lain, kita juga perlu mengingat dan terus mengapresiasi tulisan-tulisan masa lalu. Contohnya seperti Wawacan Piwulang Istri ini. Berkat wawacan ini, kita bisa mendapatkan nasihat dan ilmu pengetahuan yang layak dikembangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline