Lihat ke Halaman Asli

Cegah Kematian Ibu Melahirkan, Pemda Disarankan Beri Beasiswa untuk Dokter Umum

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

BULUKUMBA—Angka Kematian Ibu Melahirkan di Kabupaten Bulukumba tahun ini terhidtung sudah jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Hingga September, angka kematian telah mencapai 10 orang. Sedangkan tahun lalu, jumlahnya hanya 9 orang.

Hal ini diungkapkan oleh Bidan koordinator Puskesmas Bontobangung, HJ Yuliana dalam diskusi yang digelar bersama Jurnal Celebes, Kinerja-USAID, Pemda, jurnalis warga, dan jurnalis media mainstream di Bulukumba, Kamis (25/09). “Memang sangat memprihatinkan. Bulukumba termasuk kabupaten penyumbang angka kematian tertinggi di Sulsel,” kata Yuliana.

Menurut Yuliana, memang kondisi ini memang sangat berbanding terbalik dengan banyaknya bantuan program yang masuk ke Bulukumba. Dengan banyaknya program, bukannya jumlah kematian berkurang, malah semakin bertambah. “Padahal di awal tahun kami memiliki target menurunkan angka kematian hingga nol persen,” ucapnya.

Sementara itu, Provincial Coordinator Kinerja-USAID Sulawesi Selatan, Ahmar Djalil mengatakan, salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu melahirkan di Bulukumba adalah kurangnya tenaga dokter. Saat ini dokter kandungan di Bulukumba jumlahnya hanya 2 orang . “Yang miris pula, dokternya juga membuka klinik sendiri,” ungkap Ahmar.

Dalam pertemuan tersebut, Ahmar yang datang bersama Direktur USAID Elke Rapp, juga mengungkapkan hasil diskusi antara USAID dan Pemda Bulukumba. USAID dalam 3 tahun terakhir ini aktif memberi pendampingan bidang Kesehatan di Bulukumba.

Menanggapi hal tersebut, Ahmar juga merekomendasikan agar Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba agar menyediakan beasiswa pendidikan dokter spesialis kandungan bagi dokter umum di Bulukumba. “Hal ini efektif menambah jumlah dokter, tapi dengan syarat mereka harus kembali mengabdi di Bulukumba setelah pendidikannya selesai,” jelas Ahmar. (NUR ARWAN)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline