Practice-Rehearsal Pairs Tingkatkan Hafalan Surat Al-Ma'un
Oleh :
Nur Arifin
Guru PAI SDIT Istiqomah Greges
Kec. Tembarak Kab. Temanggung
Dalam Pendidikan Agama Islam, menghafal merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai, terutama hafalan surat pendek dan juga bacaan-bacaan lainnya, Secara praksis, keterampilan menghafal siswa masih rendah disebabkan karena rendahnya hafalan siswa yag disebabkan karena proses menghafal pada saat ini masih terbilang monoton dan kurang mengena pada siswa , dari hasil yang terbilang monoton tersebut banyak sekali anak ynag belum hafal, belum lancar serta masih banyak sekali siswa yang proses menghafalnya keluar dari alur cara membaca Al-Qur'an yang baik dan benar, serta makhroj dan tajwidnya banyak yang kurang tepat. Menurut Bagus Ramadi, M.H. (2021: 5) menghafal Al-Qur'an diartikan sebagai proses memasukkan ayat-ayat Al-Qur'an, huruf demi huruf, ke dalam hati untuk terus memeliharanya hingga akhir hayat, dilaksanakan sesuai ketentuan yang telah dibuat dan disepakati.
Proses menghafal menjadi salah satu topik utama dalam pembelajaran Agama Islam, dan pada kenyataannya masih banyak kendala yang dihadapi siswa kelas V SDIT Istiqomah Greges Kec. Tembarak, Kab. Temanggung khususnya pada materi enam kelas V tentang Surat al Ma-un. Materi tersebut beriisikan tentang bagaimana cara membaca, menulis, menghafal dan memahami makna. Hafalan adalah proses mengingat pelajaran atau materi agar siswa dapat melaksanakan tes atau ujian tanpa harus mengandalkan buku pelajaran Itulah salah satu pentingnya hafalan meskipun banyak sekali hambatan yang dihadapi. Untuk mengatasi permasalahan tentang keterampilan menghafal siswa ini, guru perlu menggunakan strategi yang tepat agar apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satu strategi pembelajaran yang sesuai untuk menghafalkan surat al-Ma'un adalah Practice-Rehearsal Pairs yang biasa disebut dengan menghafalkan materi secara berpasangan.
Melvin L. Silberman (2013: 238) berpendapat bahwa strategi pembelajaran Rehearsal Pairs (Praktek Berpasangan) merupakan strategi sederhana untuk mempraktikkan dan mengulang keterampilan atau prosedur dengan partner belajar. Tujuannya adalah memastikan bahwa kedua pasangan dapat memperagakan keterampilan atau prosedur itu. Sedangkan menurut Zuhdiyah, dkk (2013: 63-64) menyebutkan bahwa strategi berpasangan ini merupakan simulasi berpasangan yang merupakan cara mudah dan sederhana yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran agar siswa dapat mempraktekkan suatu keterampilan atau langkah-langkah dengan teman belajarnya.
Practice-Rehearsal Pairs atau biasa disebut metode berpasangan adalah berasal dari strategi pembelajaran active learning, yang menekankan pembicaraannya pada penggunaan berbagai macam metode dalam pembelajaran. Pada metode ini cenderung menekankan pada proses interaksi kedua siswa, baik yang menjadi pendemonstrator ataupun penyimak. Adapun tahap-tahap penerapan metode ini dalam pembelajaran adalah yang pertama pilih salah satu keterampilan yang akan dipelajari siswa. Kedua, membentuk pasangan yang dalam pasangan tersebut terdapat dua peran yang berbeda, peran yang pertama sebagai pendemonstrasi, dan peran yang kedua sebagai penyimak. Ketiga, yang bertugas sebagai pendemonstrator menjelaskan cara mengerjakan ketrampilan yang ditentukan. Dalam hal ini pendemonstrator menlafalkan surat pendek Al-Ma'un terlebih dahulu. Sedangkan penyimak bertugas mengamati dan menilai penjelasan yang dilakukan temannya. Keempat, kemudian pasangan bertukar peran. Kelima, proses ini diteruskan sampai semua keterampilan atau hafalan surat-surat pendek tersebut dapat dipahami dan dihafalkan oleh siswa.
Pemanfaatan metode Practice-Rehearsal Pairs atau metode berpasangan ini mampu menciptakan pembelajaran yang aktif. Interaksi antarsiswa dalam kegiatan berpasangan menuntut tiap siswa untuk berusaha membangun pengetahuan agar bisa mengikuti alur pembelajaran. Kemasan desain pembelajaran dalam Practice-Rehearsal Pairs diharapkan mampu membuat siswa lebih mudah dalam menghafalkan surat Al-Ma'un.